Perwakilan dari Marketing Enthusiast Community, Glenn Karela Purwanto, mengatakan, tidak dapat disangkal bahwa kesuksesan sebuah bisnis sangat bergantung pada pandangan konsumen terhadap brand mereka. Bahkan, reputasi inilah yang bisa membantu sebuah bisnis bertahan di masa-masa sulit, contohnya saat puncak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021 lalu.
Selain itu, ketika masa kritis tersebut sudah terlewati, bisnis akan tetap memiliki sumber pemasukan yang stabil karena tingginya kepercayaan konsumen bagi brand. Citra brand yang kuat membawa sejumlah manfaat positif bagi sebuah bisnis, di antaranya seperti meningkatkan kepercayaan konsumen, memenangkan persaingan di pasar, memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap krisis, mengoptimalkan upaya pemasaran, lebih mudah, mempertahankan merek dan masih banyak lagi.
Selain itu, citra positif sebuah perusahaan juga dapat menumbuhkan sikap loyal pelanggan terhadap perusahaan dalam bentuk kesediaan pelanggan untuk kembali menggunakan jasa atau produk perusahaan tersebut.
“Apapun strategi marketing yang digunakan oleh perusahaan, baik multinasional maupun lokal, sebaiknya tidak meninggalkan strategi brand building. Strategi tersebut merupakan salah satu kunci kemenangan untuk memenangkan persaingan di pasar. Yang berbahaya adalah apabila perusahaan hanya terfokus pada target jangka pendek atau penjualan saja tanpa memikirkan strategi jangka panjang," kata Glenn dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023.
Chief Marketing Officer KFC Indonesia, Hendra Yuniarto mengatakan, ketika berbicara tentang siklus hidup produk, lupa fase terpenting yakni pengembangan sering kali terlupakan. Padahal fase inilah di mana DNA merek atau produk dibuat.
"Merek atau produk ini berdiri untuk apa, ditargetkan kepada siapa, USP-nya apa, sehingga produk ini memiliki pesona, dan jika pemasar yang menangani produk ini berganti tangan, merek atau produk ini tidak akan berubah karena identitasnya yang jelas," kata Hendra.
Diskusi ini memberi para partisipan kesempatan untuk mempelajari cara memformulasikan ulang siklus bisnis, mengembangkan produk baru, mencari perspektif segar dan unik dalam pembuatan strategi marketing. Selain itu juga menjaga relevansi brand di tengah masa kritis, serta menjaga ketenangan saat menghadapi disrupsi bisnis.
Sesi diskusi disajikan dalam format diskusi dua arah yang menggugah pikiran bersama kelima tamu pembicara. Sehingga hadirin memiliki banyak peluang untuk berpartisipasi secara aktif.
Manfaat yang dapat diperoleh para peserta dari acara kerja sama BINUS Business School dan Marketing Enthusiast Community ini tidak hanya terbatas pada ilmu. Sebab, mereka juga dapat berinteraksi dengan para marketer ahli yang tergabung dalam MEC untuk memperluas jaringan profesional mereka.
“Semoga saja, dengan nuansa yang serupa dengan tea time atau coffee time, para peserta tidak akan merasa gugup ketika berbicara dengan para expert dari MEC. Kami ingin ajang ini bisa membekali (semua peserta acara) dengan ilmu dan koneksi yang penting untuk mengembangkan bisnis mereka,” kata perwakilan BINUS, Aldridge Christian Seubelan, Brand Manager BINUS Higher Education (International and Graduate Program).
BINUS Business School memiliki visi untuk mengembangkan kemampuan para calon pebisnis dan marketer agar bisa mensukseskan usaha mereka. Sementara itu, langkah pertama menuju kesuksesan tersebut dimulai dari branding, terutama untuk melewati masa-masa kritis dengan peluang kegagalan yang lebih besar.
| Baca juga: Beasiswa LPDP Dibuka Awal 2024, Ini 10 Berkas yang Harus Kamu Siapkan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
