Pekan Wayang dan Gamelan 2025 merupakan kegiatan yang digelar selama sepekan mulai tanggal 2 sampai dengan 7 November 2025 di beberapa lokasi di Surakarta. Dimulai dengan Karnaval Budaya yang diikuti oleh para budayawan, kegiatan ini mengajak keterlibatan aktif para seniman dan budayawan pelestari untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian budaya.
Kegiatan ini bertujuan untuk merayakan pengakuan dunia terhadap Wayang sebagai Warisan Budaya Takbenda yang diinskripsi oleh UNESCO pada tahun 2008 dan Gamelan yang diinskripsi pada tahun 2021. Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan Hari Wayang yang jatuh pada tanggal 7 November berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 30 Tahun 2018.
Untuk mendukung pelestarian warisan budaya ini diselenggarakanlah Festival Gamelan dan Sinden bagi generasi muda, khususnya para pelajar tingkat sekolah menengah pertama. Generasi muda merupakan aset bangsa dan pewaris budaya, sehingga peran mereka perlu untuk terus didukung.
Festival Gamelan diikuti oleh 16 sekolah menengah pertama dari wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk pertunjukan seni karawitan, sebuah seni musikal yang memadukan harmonis instrumen gamelan dengan vokal sinde penyanyi dan gerongan, paduan suara laki-laki. Seni karawitan tidak sekadar menawarkan keindahan musik, namun juga membawa misi luhur untuk mengekspresikan nilainilai kehidupan, melestarikan budaya, menumbuhkan pendidikan karakter, serta menjadi jembatan spiritual antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi, Yayuk Sri Budi Rahayu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ke depan perlu disusun peta jalan untuk memastikan pelestarian gamelan dapat terus berlanjut di berbagai daerah di Indonesia dengan beragam genre dan kekhasannya.
“Di tahun yang akan datang, perlu ada road map, bagaimana pelestarian khususnya gamelan ini bisa berlanjut di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai genre,” ujarnya, Jumat, 7 November 2025.
Sementara Festival Sinden yang diselenggarakan pada hari berikutnya, 5 November 2025 diikuti oleh 11 sinden muda dari beberapa kota di Jawa Tengah. Dalam pertunjukan Gamelan, Sinden memiliki fungsi sebagai pelengkap, penghubung suasana dalam pertunjukan wayang, penyampai makna budaya dan nilai moral serta mengiringi dialog tokoh wayang.
Keikutsertaan para pemuda dalam kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan talenta muda yang menjadi masa depan pewaris warisan budaya Indonesia. Upaya ini merupakan salah satu program Kementerian Kebudayaan untuk meningkatkan talenta generasi muda khususnya dalam bidang seni gamelan.
Rangkaian Pekan Wayang dan Gamelan 2025 akan mencapai puncaknya pada 7 November 2025 bertepatan dengan Hari Wayang Nasional di Balai Kota Surakarta. Acara puncak tersebut terbuka untuk masyarakat umum dan akan dimeriahkan dengan pergelaran gamelan dan wayang, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengapresiasi dan melestarikan warisan budaya adiluhung Indonesia. Kementerian Kebudayaan terus berkomitmen melindungi, mengembangkan, memanfaatkan kebudayaan, serta melakukan pembinaan, dalam hal ini khususnya Wayang dan Gamelan.
Pelibatan seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda sebagai pewaris budaya yang menentukan masa depan budaya bangsa perlu terus didorong. Masa depan budaya bangsa ditentukan oleh generasi penerus ini, sehingga berbagai program pembinaan talenta muda terus menjadi sorotan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id