"Deep learning adalah pendekatan dalam pembelajaran yang tidak sama sekali baru dan ini sudah banyak di negara maju dengan pendekatan yang lebih mendalam terhadap materi ajar," papar Mu'ti dalam program Q&A Metro TV dikutip Selasa, 28 Januari 2025.
Ia memerinci pendekatan deep learning memiliki tiga fondasi yang memberikan siswa pembelajaran lebih fokus, bermakna, dan menyenangkan. "Fondasi pilarnya itu mindful, meaningfull, dan joyful," beber dia.
Mu'ti ingin siswa belajar dengan pendekatan yang tidak sekadar menghafal ataupun hanya untuk lulus saja.
Baca juga: Wamendikdasmen Tekankan Pentingnya Penguatan Kompetensi untuk Deep Learning pada Guru di Banyumas |
"Itu memang tidak keliru tapi kadang pendekatan menghafal atau hanya untuk lulus ini tidak ditemukan tujuan belajarnya. Belajar matematika, IPA, bahasa Inggris ini untuk apa," jelas dia.
Dia ingin dengan pendekatan deep learning siswa belajar mendalam sehingga bisa menghadirkan solusi dari masalah di sekitar. Bahkan, Mu'ti sudah membayangkan bentuk pekerjaan rumah yang akan dikerjakan siswa.
"Ngerjain PR-nya itu menjawab pertanyaan misal, ada tugas membaca buku, oleh gurunya disuruh baca kemudian tulis isi buku itu dengan bahasa kamu sendiri. Sehingga ini soal bagaimana mendorong untuk banyak membaca," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News