"Bahwa salah satu kemajuan fondasi peradaban bangsa datang dari akses kepada buku," kata Rerie, sapaan karib Lestari Moerdijat, dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 20 Agustus 2025.
Selanjutnya, barulah seseorang harus ditanamkan kebiasaan membaca. Termasuk, kemampuan membaca atau literasi.
"Oleh karena itu gerakan literasi termasuk literasi digital dan literasi informasi sangat diperlukan," tutur dia.
Baca juga: Revisi UU Sistem Perbukuan Selesaikan Masalah Kusut Royalti hingga Pajak Penulis |
Dia menegaskan buku adalah alat bagi anak bangsa untuk mengasah pikiran. Hal itu akan berujung pada tingkat kecerdasan.
"Buku adalah alat bagi anak bangsa untuk mengasah pikiran dan muaranya adalah kecerdasan," ujar dia.
Masalahnya, kata dia, saat ini akses terhadap buku di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Berbagai persoalan harus diselesaikan melalui Revisi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan.
Revisi ini dapat memperbaiki berbagai persoalan terkait perbukuan, misalnya royalti hingga pajak terhadap penulis. "Permasalahan yang dihadapi penulis minimnya royalti dan pajak penghasilan bagi penulis," kata dia.
Rerie berharap Revisi UU Sistem Perbukuan dapat memecah masalah harga buku yang masih menjadi barang mahal. "Harusnya buku dapat diperjuangkan masuk dalam kategori barang yang mendapatkan kemudahan karena buku adalah jendela pengetahuan," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id