Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Hartono. Webinar.
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Hartono. Webinar.

Asesmen Nasional Bukan untuk Mengidentifikasi Guru

Ilham Pratama Putra • 24 Agustus 2021 15:46
Jakarta: Vox Populi Institute Indonesia menggelar diskusi daring mengenai Asesmen Nasional (AN). Judul yang diangkat dalam diskusi tersebut ialah 'Mengidentifikasi Guru Radikal dan Intoleran dengan Asesmen Nasional'.
 
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Hartono mengkritisi judul diskusi tersebut. Menurut dia, AN bukanlah alat identifikasi guru radikal dan intoleran.
 
"Saya luruskan bahwa tidak ada hubungannya antara AN dengan upaya mengidentifikasi guru, enggak ada," ujar Agus dalam siaran Youtube Vox Populi Institute Indonesia, dikutip Selasa 24 Agustus 2021.

Dia pun meminta guru tak perlu takut ketika diminta mengisi survei lingkungan belajar dalam AN. Tak ada konsekuensi dari AN.
 
Baca: Peneliti: Asesmen Nasional Dapat Mengukur Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh
 
"Saya tegaskan bahwa judul flyer acara ini, bagi para guru yang tadi masuk dalam sampling dan mengisi survei lingkungan sekolah, maka tidak usah takut. Tidak ada konsekuensi guru dicap a, b, c d. Enggak ada itu," tegasnya.
 
Hasil AN kata Agus hanyalah berupa potret sekolah. Yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sekolah itu sendiri.
 
"Potret ini akan jadi baseline sekolah, kita harus support untuk melaksanakan ini," tutupnya.
 
Asesmen Nasional merupakan bagian dari program Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, Nadiem Makarim. AN akan menjadi evaluasi pemerintah dan alat untuk memetakan mutu pendidikan di berbagai level pemerintahan. 
 
Aspek literasi dan numerasi peserta didik akan dievaluasi dan hasilnya akan menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu, peserta yang mengikuti AN adalah yang duduk di bangku kelas 4 SD, 8 SMP, 11 SMA sederajat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan