Salah satu anggota tim programming Ichiro, Segara Bhagas Dagsapurwa, menjelaskan, sampai saat ini robot-robot Ichiro telah mampu bertanding pada simulator seperti yang diminta panitia. Secara berkelanjutan, tim juga menguji algoritmanya agar semakin baik, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dalam mencetak skor ke gawang lawan.
Mahasiswa Departemen Teknik Informatika ITS ini juga memaparkan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh tim Ichiro. Salah satunya, yaitu pada tahap pembuatan robot 3D dan algoritma.
"Kemampuan komputer yang kami miliki tidak secepat yang akan digunakan oleh panitia. Namun, kami mencoba melakukan beberapa optimasi sehingga masih dapat kami atasi," papar Segara.
Baca:
Ujian Mandiri Undip Berlangsung Hingga 2 Juli 2021
Sebelum mencapai tahap perlombaan tingkat internasional, Tim Ichiro yang diketuai Amik Rafly Azmi Ulya ini berhasil mengikuti serangkaian seleksi. Terlebih dahulu, mereka diharuskan untuk membuat desain robot serta algoritma yang ditulis dalam bentuk karya ilmiah untuk kemudian di evaluasi oleh technical committee RoboCup.
"Alhamdulillah kami lolos seleksi tersebut, saat itu ada 17 tim dari 12 negara yang lolos pada tahap awal," ujar Segara.
Tim berhasil melanjutkan ke tahap yang paling sulit, hingga menyebabkan tiga tim mengundurkan diri.
Sementara, tim robot beroda IRIS juga intensif mengembangkan robotnya untuk dapat bertanding pada RoboCup 2021. Dalam format perlombaan daring tahun ini, tim IRIS tidak perlu mempertandingkan robotnya, namun diharuskan membuat karya ilmiah yang berkaitan dengan algoritma robot sepak bola beroda. Kemudian, mempresentasikannya kepada panitia secara daring.