“Bully itu bisa datang dari temannya, dari pergaulan sehari-hari, atau melihat dari media sosial. Untuk mengantisipasi potensi anak menjadi perundung adalah orangtua,” kata Kepala Sekolah SMPN 111 Mas’ud Jamaluddin, saat ditemui Medcom.id, di SMP 111, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa 17 Juli 2018.
Orangtua sebagai pengawas utama bertanggungjawab membentuk karakter anak. Sebab menurut Mas.ud, perilaku perundung juga dapat terbentuk karena kebiasaan orangtua di rumah.
Perundungan ini tumbuh karena kurangnya pengawasan dari orang tua dirumah. “Ketika figur orang tuanya baik dan mungkin bentuk karakter anak baik dia tidak akan melakukan hal buruk,” jelas Mas’ud.
Baca: Deteksi Perundungan Lewat Tradisi Bersalaman di Sekolah
Perilaku perundung pun bisa timbul karena pergaulan di lingkungan sekitar dan media sosial. Orangtua harus memperhatikan betul pergaulan anak di lingkungan maupun melalui media sosial.
“Orang tua ini harus betul-betul memberikan batasan, atau komitmen character building di rumah, itu harus kuat itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’ud juga mengatakan bahwa kegiatan perpeloncoan tak diperbolehkan lagi terjadi di sekolah. Masa Orientasi Siswa (MOS) sekarang pun telah berubah nama menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan dikawal langsung oleh guru.
Sebelum MPLS, sekolah telah menyelenggarakan PRA MPLS terlebih dahulu. Dimana yang terlibat bukan hanya siswa tapi juga orangtua murid.
“Sekolah itu menghadirkan orangtua murid untuk melihat dari dekat bagaimana situasi sekolah. Jadi sebelum mulai sekolah guru sudah siap,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
