Tujuannya RENIP ini juga untuk meningkatkan peran ITB dalam membangun riset yang unggul di masa depan, serta agar semakin berkontribusi dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam bidang teknologi. Kemudian ITB pun melakukan pengembangan multikampus yang telah berjalan di ITB Kampus Ganesha, ITB Kampus Jatinangor, ITB Kampus Cirebon, dan ITB Kampus Jakarta.
Dengan diterapkannya kebijakan ITB multikampus ini, muncul istilah "On-G Campus" dan "Off-G Campus". Istilah "On-G Campus" ini merujuk pada ITB Kampus Ganesha, sementara itu kampus-kampus ITB lain di luar selain Ganesha disebut sebagai "Off-G Campus".
ITB Kampus Jatinangor berlokasi di wilayah Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Bandung. Mulanya, ITB Kampus Jatinangor dibangun karena kampus utama yang berlokasi di Ganesha, dirasa sudah melebihi kapasitas untuk menunjang aktivitas akademiknya.
Kapasitas kampus yang seharusnya hanya 15.000 orang, nyatanya ditempati oleh lebih dari 23.000 dosen, karyawan dan mahasiswa ITB yang beraktivitas di sana. Kampus yang terlalu padat ini dirasa akan kurang dapat mendukung berbagai kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi.
Untuk mengatasi over capacity di ITB Kampus Ganesha, akhirnya direncanakan pengembangan kampus "Off G Campus" pertama di Jatinangor. Rencana pengembangan kampus seluas 46 hektar ini akhirnya disetujui oleh 4 Pilar ITB (Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, Majelis Guru Besar dan Rektor). ITB Kampus Jatinangor ini juga direncanakan sebagai pusat pengembangan, dengan keunggulan life science.
ITB Jatinangor juga dibangun atas dasar keselarasan program pengembangan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal pangan, kesehatan, energi, industri, water resources, transportasi, dan lingkungan. Latar belakangnya adalah pengembangan pendidikan tinggi Indonesia yang merupakan bagian dari rencana pembangunan Pemerintah Republik Indonesia dan pengembangan daerah Jawa Barat yang dituangkan dalam Rencana Strategis Pemerintah Daerah Jawa Barat.
Sejarah Perkembangan
Melansir laman ITB, Kampus Jatinangor dikembangkan di lahan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni ex-lahan Universitas Winayamukti. Lahannya membentang dari utara ke selatan serta berhadapan dengan Jalan Raya Bandung-Sumedang.Pengembangan fasilitas ITB Jatinangor tahun ke tahun semakin gencar dilaksanakan sampai kini. Terlebih lagi untuk mendukung atmosfer perkuliahan lebih dari 5.000 mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) melalui surat edaran (SE) Rektor ITB Nomor: 119/ITI.A/KM/2023 tentang pelaksanaan kegiatan akademik TPB di ITB Kampus Jatinangor per tahun akademik 2023/2024.
Secara umum, program akademik yang direncanakan dikembangkan di ITB Kampus Jatinangor meliputi program Sarjana, penelitian Magister dan Doktoral, continuiting education, alih jenjang, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan penelitian di laboratorium lapangan.
Fakultas/Sekolah yang ada di ITB Kampus Jatinangor:
1. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH ITB)
- Program Sarjana Rekayasa Hayati
- Program Sarjana Rekayasa Pertanian
- Program Sarjana Rekayasa Kehutanan
- Program Sarjana Teknologi Pasca Panen
2. Fakultas Teknologi Industri (FTI ITB)
Program Sarjana Teknik Bioenergi dan KemurgiProgram Sarjana Teknik Pangan
3. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL ITB)
- Program Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumberdaya Air
- Program Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi
4. Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM ITB)
- Program Sarjana Kewirausahaan
5. Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTM ITB)
- Program Magister Metalurgi
6. Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK ITB)
- Program Magister Arsitektur Lanskap
7. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI ITB)
- Program Studi Sistem Teknologi Informasi
- Program Studi Teknik Informatika
8. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD ITB)
- Program Studi Design Komunikasi Visual
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id