Dekan Fakultas Industri Kreatif Didit Widiatmoko mengatakan perguruan dituntut mampu memahami kebutuhan zaman. Menurutnya, pameran seni rupa kali yang dipamerkan kali ini merupakan karya seni yang dapat menopang kebutuhan kemajuan zaman tersebut.
"Ruang idealisme seharusnya mampu sinergi dengan kebutuhan zaman, menjadi solusi bagi kehidupan masyarakat modern sehingga seni bukan saja sebatas benda pamer tetapi lebih dari itu, bagian dari kehidupan masyarakat," kata Didit dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa, 13 Maret 2018.
Sejalan dengan cita-cita Telkom University sebagai Global Entrepreneurial University (GEU), akademisi dituntut untuk menciptakan inovasi bernilai ekonomi. Sehingga karya seni yang menjadi bagian dari kontribusi perguruan tinggi mampu meningkatkan daya kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Public Relations Telkom University Dedi Kurnia Syah menambahkan aktivitas pameran karya bagi dosen merupakan kegiatan rutin. Tidak saja di dalam kampus tetapi juga secara profesional di luar kampus.
"Dosen dan mahasiswa kami cenderung familiar dengan pameran dalam dan luar negeri. Baik sebagai penyelenggara maupun peserta, tidak jarang memenangi kompetisi," katanya.
"Bahkan beberapa dosen kami sudah dikenal di komunitas internasional sebagai seniman industri kreatif yakni Patra Aditia, Isa Perkasa, I Dewa Alit Dwija Putra, Rangga, dan Morinta," tambahnya.
Seluruh karya yang dipamerkan mengusung tema kebaruan dan terbuka bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
Ketua Panitia I Dewa Alit Dwija Putra menyebut, selain sebagai agenda rutin, pameran ini diharapkan memicu kreator seni di Telkom University untuk berkarya lebih baik dan produktif. "Harapannya, ini menjadi pemantik semangat berinovasi, berkarya, dan bermanfaat bagi masyarakat,"tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
