"Autophagy ini tentu menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan sel. Dan ini didapatkan melalui kebiasaan puasa," papar dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH), Ian Huang, dalam keterangannya, Jumat, 5 April 2024.
Ian mengatakan kebiasaan puasa juga berpengaruh terhadap kesehatan usus kecil. Wakil Dekan FK UPH, Darien Alfa Cipta, menuturkan kesehatan usus kecil berpengaruh pada kesehatan otak.
"Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Semakin kita menjaga pola makan, ternyata itu memengaruhi pola bakteri di usus kita yang menghasilkan zat yang memengaruhi otak," beber dia.
Kondisi itu bisa memengaruhi depresi dan daya ingat. Seseorang yang memiliki kondisi usus tidak sehat, rentan mengalami penyakit degeneratif berkaitan dengan otak seperti demensia dini hingga alzheimer.
"Banyak penderita depresi yang kita temukan dalam beberapa waktu terakhir dan ternyata setelah diteliti mengalami peradangan pada ususnya," ujar psikiater di RS Siloam Karawaci itu.
Dia menjelaskan orang yang mengalami peradangan pada usus lebih rentan mengalami depresi dibandingkan dengan orang yang memiliki usus kecil sehat. Seseorang yang memiliki usus kecil sehat jika mengalami masalah akan segera bangkit.
"Akan tetapi jika usus kecilnya tidak sehat, maka akan stres menghadapi masalah dan makin lama jadi makin berat," jelas dia.
Menurut dia, gangguan kesehatan usus kecil tidak terjadi dalam waktu singkat. Namun, akumulasi dalam jangka waktu lama.
Penyebab utamanya sebagian besar adalah makanan yang diproses berlebihan, makanan berpemanis, tepung, dan makanan tidak sehat lainnya. Dia menuturkan untuk menjaga kesehatan usus kecil, probiotik dan prebiotik dalam tubuh.
"Dan kebiasaan puasa ini dapat meningkatkan kesehatan usus kecil tersebut. Karena waktu berpuasa tubuh memproduksi probiotik dan prebiotik itu," tutur dia.
| Baca juga: 3 Manfaat Konsumsi Gula Merah bagi Pengidap Diabetes saat Puasa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
