Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menyatakan, untuk tahun ini AN baru sebatas pemetaan kualitas pendidikan. Hasil pemetaan itulah, kata dia, yang nanti baru dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tahun 2022.
"2021 itu hanya untuk pemetaan awal, kinerja sekolah akan diukur dari perubahan skor tahun ke tahun, itu bisa dilihat melalui AN berikutnya," kata pria yang akrab disapa Nino itu dalam silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis, 2 September 2021.
Menurut dia, peningkatan kualitas pendidikan tak bisa terjadi dalam waktu yang cepat. Perlu perencanaan mendalam oleh sekolah dan dinas pendidikan untuk bisa mencapai target yang diinginkan.
Baca: Hasil Asesmen Nasional, Sekolah Akan Dapat Rapor Pendidikan
"Bagaimana cara meningkatkan itu, tidak ada jalan pintas, ini perlu diupayakan dengan transformasi pembelajaran, tidak bisa satu, dua bulan, perlu upaya lebih, yang diawali dengan refleksi diri, itu dilakukan perencaanan program yang berfokus pada kualtas pembelajaran," jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan AN ini tergantung pada pemahaman semua stakeholder pendidikan. AN tidak akan mengkotak-kotakan mana sekolah unggulan mana yang bukan unggulan.
"Guru dan sekolah, itu tidak perlu menyiapkan apapun, selain bersifat teknis seperti jumlah komputer sudah siap, pemahaman protokol kesehatan ketika melaksanakan AN. Bagi murid tidak ada implikasi (negatif), tidak perlu belajar soal, try out soal untuk meningkatkan skor, karena itu juga tidak bisa dilakukan secara singkat," tuturnya.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News