Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma di dalam testis pria. Melalui spermatogenesis, jutaan sperma dihasilkan setiap harinya, mulai dari saat pria memasuki masa pubertas hingga dewasa.
Proses produksi sperma dimulai pada bagian tubulus seminiferus di dalam testis. Testis adalah tempat produksi sperma, sedangkan tubulus seminiferus adalah saluran di dalam testis tempat pembentukan sperma.
Di dalam dinding tubulus seminiferus terdapat banyak sel yang tersebar secara acak, sel ini disebut sel sertoli. Sertoli adalah sel yang berfungsi untuk memberikan makanan pada sel sperma yang belum matang. Sel sertoli juga merupakan sel-sel penyusun tubulus seminiferus.
Sel sperma yang sudah matang disebut spermatogonia. Spermatogonium adalah sel induk sperma, yang kemudian memperbanyak diri melalui pembelahan sel. Kemudian, sel induk sperma akan berubah menjadi spermatosit primer dengan cara mitosis.
Pada tahap meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri menjadi empat spermatid. Spermatid merupakan hasil pembelahan sel tahap akhir, sebelum akhirnya menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa).
Spermatozoa akan bergerak ke dalam epididimis, tabung penyimpan sperma yang merupakan kumpulan casa efferensia yang jika dibentangkan bisa mencapai 6 meter. Tabung ini terhubung dengan testis dan akan menyimpan sperma selama 18 jam.
Spermatozoa barulah akan siap dikeluarkan bersama dengan air mani saat pria mengalami ejakulasi. Spermatozoa dan air mani dikeluarkan melalui saluran uretra.
Selama proses spermatogenesis, lebih dari 300 juta spermatozoa diproduksi setiap harinya. Namun, hanya sekitar 100 juta sel sperma yang berhasil matang sempurna pada proses pembentukan akhir.
Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan sperma yang hanya 100 juta sel agar berkualitas? Melansir dari lama akupintar.id, ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan sperma yang sehat:
Mempertahankan berat badan yang sehat
Peningkatan indeks massa tubuh ternyata bisa berkaitan dengan penurunan jumlah dan pergerakan sperma, loh! Kita bisa menyiasati indeks massa tubuh dengan rutin berolahraga dan menjaga asupan makanan agar jumlah sperma tetap terjaga dan berkualitas.Mengonsumsi makanan sehat
Dengan memperbanyak konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran, kesehatan organ reproduksi bisa terjaga. Dengan terjaganya organ reproduksi, dapat mengoptimalkan proses spermatogenesis dan menghasilkan sperma yang berkualitas.Melakukan seks yang aman
Menjaga kesehatan sperma juga bisa dilakukan dengan melakukan hubungan seks yang aman dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom. Karena dengan begitu bisa mencegah risiko terkena penyakit menular seksual (STD).Mengelola stress
Stres dapat mengganggu hormon dan menurunkan fungsi seksual. Oleh karena itu, perlu pengelolaan stres yang baik agar organ reproduksi tetap sehat. Contohnya seperti meditasi, yoga, dan lainnya.Menghentikan kebiasaan merokok
Merokok adalah kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya menyerang organ reproduksi. Rokok dapat menyebabkan pengurangan jumlah air mani dan mengencerkan kadar air mani. Sehingga sperma yang dihasilkan tidak berkualitas.Berolahraga secara rutin
Berolahraga secara rutin setidaknya tiga kali seminggu akan membantu meningkatkan mood dan jumlah sperma. Kuantitas dan kualitas sperma sangat bergantung pada pola hidup dan apa yang dikonsumsi. Jadi, penting untuk berolahraga dibarengi dengan asupan makanan yang bergizi.Itulah proses produksi sperma dan cara menjaga kualitasnya. Semoga artikel ini menambah pemahaman Sobat Medcom tentang kesehatan organ reproduksi ya! (Annisa Ambarwaty)
Baca juga: Begini Proses Terjadinya Mimpi Basah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id