Jakarta: Saat ini satuan pendidikan tengah memasuki masa libur sekolah. Tidak sedikit sekolah yang memanfaatkan masa ini untuk menggelar study tour.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti pun menyoroti pelaksanaan study tour belakangan ini. Menurutnya banyak hal yang menjadi perhatian ketika sekolah menjalankan study tour.
"Pertama harus dipastikan bahwa memang kegiatan itu benar-benar diperlukan. Jangan sampai study tour itu hanya menjadi kegiatan yang rutinitas saja yang kaitan dengan pendidikan itu tidak terlaksana," kata Mu'ti di kantornya, Senin 24 Maret 2025.
Kedua, sekolah, kata dia, harus memperhatikan mitra pelaksana study tour. Seperti penyedia perjalanan atau biro dan lembaga organisasi transportasi.
"Tolonglah dipastikan betul terutama menyangkut mitra transportasinya karena banyak kecelakaan terjadi itu karena mungkin sekolah itu tidak menyewa atau tidak bermitra dengan lembaga-lembaga atau organisasi transportasi atau biro-biro transportasi yang berkualitas," lanjutnya.
Ia ingin biro perjalanan itu memiliki rekam jejak yang bagus. Serta transportasi yang dipilih benar-benar layak.
"Jadi diusahakan agar biro-biro transportasinya yang betul-betul berkualitas yang kendaraannya layak, drivernya juga memang driver yang sangat mengutamakan keamanan penumpangnya," jelas dia.
Terakhir, kata dia, study tour itu harus tetap dibimbing oleh guru. Para siswa jangan pergi tanpa pengawasan.
"Jangan kemudian para murid ini dibiarkan tanpa pengawasan dari para guru sehingga hal-hal yang tidak diinginkan itu dapat kita hindari," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
