Opsi lokasi baru lab Eijkman adalah Puspiptek atau CSC (Cibinong Science Center) Cibinong. Lab sempat diusulkan dipindah ke Puspitek Serpong, lantaran Eijkman di bawah administrasi langsung Kemenristek.
Sedangkan, CSC berada di bawah LIPI. Dana pemindahan diusulkan Rp1,5 triliun bersumber dari pinjaman luar negeri melalui JICA.
“Pasca integrasi BRIN, diputuskan pindah ke CSC yang memang telah menjadi pusat riset untuk
life sciences. Di sana sudah banyak infrastruktur tersedia, termasuk Gedung Genomik yang baru dibangun,” tutur dia.
Handoko menyebut ada lebih kurang 700 periset di bidang terkait di CSC. Sehingga, kata dia, tidak perlu membangun baru sama sekali yang berpotensi tumpang tindih.
"Ini salah satu keuntungan riil dari integrasi BRIN,” kata dia.
Gedung Eijkman sesuai kesepakatan dikembalikan ke Kemenkes. Gedung tetap dipertahankan sebagai cagar budaya, juga sebagian tetap sebagai laboratorium riset.
Khususnya riset berbasis layanan kesehatan. Sedangkan riset berbasis laboratorium murni dipusatkan di Gedung Genomik baru di Cibinong.
Handoko menyebut ada beberapa laboratorium dan alat yang tidak perlu dipindah, seperti BSL-3, TEM organik, forensik, dan lainnya. Semua laboratorium dan alat tetap dikelola Deputi Infrastruktur BRIN dan dipakai bersama.
“Peralatan yang sedang dipindah saat ini bukan termasuk yang membutuhkan perlakuan khusus, seperti NovaSec. Tim juga sudah berkoordinasi dengan vendor dan saat instalasi kembali di Cibinong akan dikalibrasi ulang oleh vendor,” ujar dia.