Bangunan sebagai pusat kreativitas, kepemimpinan dan kebudayaan ini, menurut Panut, akan menempati lahan seluas kurang lebih empat hektare. Sementara, bangunan gedung mencakup 60 persen dari luas area lahan tersebut. "Totalnya ada 4 hektare dan 60 persennya bangunan," jelasnya.
Panut berharap bangunan baru ini akan menambah bangunan ikonik yang ada di DIY. Namun, lebih dari itu, dari bangunan ini juga diharapkan akan muncul calon-calon pemimpin bangsa di masa depan dalam bidang kepemimpinan, wirausaha dan pengembangan kesenian serta kebudayaan.
"Dari tempat ini kita akan mendorong mahasiswa, masyarakat dan pelaku usaha untuk berinteraksi. Bahkan, di sini juga perusahaan bisa merekrut lulusan berbakat dan ahli di bidangnya," ungkapnya.
Baca: Jerome Polin Ungkap Gaya Kuliah di Waseda University, Nadiem Komentar Begini
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan gedung yang akan dibangun oleh UGM nantinya menjadi satu kawasan dalam pengembangan pusat kreativitas, kepemimpinan dan kebudayaan untuk publik dan mahasiswa.
"Kita ingin ini menjadi kawasan taman kebudayaan, pusat pendidikan, pusat aktivitas mahasiswa, kepemimpinan dan kebudayaan yang diintegrasikan menjadi satu kesatuan," ujar Sri Sultan.
Sri Sultan mengharapkan dengan adanya gedung ini mahasiswa akan lebih aktif dalam mengembangkan potensi dan bakat kreativitas yang dimilikinya. Ia tak mau mahasiswa hanya sekadar kuliah, lalu pulang ke rumah. "Mereka tidak harus pulang tapi bisa ikut diskusi dan ngobrol. Kita ingin suasana itu bisa dibangun," ujar Sri Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id