Dosen Uhamka memberikan pelatihan literasi media kepada siswa SMA Muhammadiyah 16 Jakarta. DOK Istimewa

Dosen Uhamka Berikan Pelatihan Literasi Media pada Siswa SMA Muhammadiyah 16 Jakarta

Renatha Swasty • 31 Juli 2023 18:02

Jakarta: Dosen Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Indriani, memberikan pelatihan literasi media kepada siswa SMA Muhammadiyah 16 Jakarta. Literasi penting sebab siswa setiap hari terpapar informasi, baik yang benar maupun salah di media sosial.

"Oleh karena itu, mereka harus memiliki kemampuan untuk dapat memilah informasi yang ada,” ujar Indriani dalam keterangan tertulis, Senin, 31 Juli 2023.

Indriani mengajak siswa berpikir kritis dan bersikap skeptis terhadap informasi yang didapat. Dia mengingatkan untuk selalu cek dan ricek terlebih dahulu sebelum membagikan informasi di media sosial.

Setelah informasi terverifikasi kebenarannya, baru dapat dibagikan. “Jangan sampai kita menyebarkan informasi yang salah atau hoaks,” tutur dia.

Pelatihan daring itu merupakan bagian dari pengabdian masyarakat oleh kampus Uhamka. Semengata itu, dosen FISIP Uhamka lainnya, Vilya Dwi Agustini, memberikan materi terkait pentingnya menjaga keamanan data pribadi di media sosial.

“Data-data pribadi seperti nama, Nomor Induk Kependudukan, nama saudara kandung, nama ibu kandung, data biometrik, nomor telepon seluler, perlu untuk dilindungi. Jangan unggah data-data tersebut di media sosial karena rentan untuk disalahgunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutur Vilya.

Vilya juga mengingatkan siswa untuk dapat melindungi akun media sosial dengan verifikasi dua langkah. Sehingga, dapat mencegah terjadinya peretasan akun.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 16 Jakarta, Arif Rachman Hakim, menyambut baik pelatihan literasi media bagi siswa. Pihaknya berharap ke depan kerja sama tersebut dapat terus berlanjut dengan menghadirkan berbagai pelatihan literasi media lainnya.

“Kami pun dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan peserta didik untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, karena apa pun yang kita bagikan maupun kita jadikan status akan menjadi jejak digital yang sulit hilang,” kata Arif.

Arif menjelaskan pihak sekolah terus berupaya mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Sehingga, apa pun informasi yang diterima tidak langsung ditelan mentah-mentah.

Dia menilai pelatihan tersebut sangat bermanfaat, apalagi sebagian besar siswanya merupakan pemilih pemula dalam Pemilu 2024. Kehati-hatian dalam menggunakan media sosial sangat diperlukan.

Pelatihan juga dihadiri Wakil Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 16 Jakarta, Ahmad Solihun, dan sejumlah guru. Ahmad Solihun berharap siswa dapat mengambil manfaat dari pelatihan literasi media tersebut.