“Pada jenjang SMP dan juga SMA/SMK, ini terdapat asesmen MPLS Ramah untuk literasi membaca dan numerasi,” kata Kepala Pusat Penguatan Karakter, Rusprita Putri Utami, dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 18 Juli 2025.
Pihaknya berharap materi ini menjadi alat membantu guru mendapatkan informasi awal terkait kemampuan literasi membaca dan numerasi murid baru. Sehingga, bisa menjadi acuan merancang pembelajaran selanjutnya.
Dia menuturkan agar pemahaman terhadap pelaksanaan asesmen semakin utuh ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Hasil dari Asesmen MPLS Ramah untuk Literasi Membaca dan Numerasi tidak berupa skor/angka atau peringkat murid.
Baca juga: Ada Siswa SMP Belum Bisa Baca, Menteri Mu'ti Lakukan Ini Sejak MPLS |
"Sehingga tidak dapat dan tidak boleh digunakan untuk menyimpulkan kompetensi literasi membaca dan numerasi murid secara utuh," tegas dia.
Hasil dari Asesmen MPLS Ramah untuk Literasi Membaca dan Numerasi digunakan sebagai bahan untuk guru melakukan persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran untuk penguatan literasi membaca dan numerasi. Manfaat asesmen dapat maksimal dan tepat sasaran bila bersumber dari hasil murni siswa yang mengisi instrumen dengan serius, mandiri, dan tanpa manipulasi seperti diberi latihan dan kunci jawaban.
Hasil dari Asesmen MPLS Ramah untuk Literasi Membaca dan Numerasi adalah milik satuan pendidikan dan tidak perlu disampaikan ke pihak lain termasuk orang tua/wali, sekolah lain, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. "Satuan pendidikan tidak diperbolehkan berkompetisi untuk mendapatkan hasil tertinggi," kata Rusprita.
Sementara itu, untuk pendidikan khusus, satuan pendidikan dapat menyesuaikan pelaksanaan asesmen ini dengan kondisi murid. Dia menyarankan murid dengan hambatan intelektual tidak mengikuti asesmen ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News