Dalam musik, nada merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam menghasilkan karya. Ilustrasi: Pexels
Dalam musik, nada merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam menghasilkan karya. Ilustrasi: Pexels

Pengertian Nada, Beserta Jenis dan Tangga Nada

Medcom • 07 Desember 2022 20:14
Jakarta: Dalam musik, nada merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam menghasilkan karya. Lantas, apa yang dimaksud dengan nada atau tone dalam seni musik?

Pengertian nada


Dalam modul pembelajaran Buku Tematik Siswa SD/MI Kelas IV Kurikulum 2013 yang ditulis oleh Maryanto, nada memiliki pengertian sebagai serangkaian bunyi yang beraturan dan memiliki frekuensi tertentu. Dalam musik, setiap nada memiliki frekuensi tertentu.
 
Mengutip dari laman Gramedia, nada merupakan sebuah penanda tinggi atau rendahnya sebuah bunyi. Susunannya bisa berpengaruh pada sebuah harmonisasi lagu, kekhasan suara, serta lain sebagainya. Peran pada nada akan menentukan seberapa tepatnya ritme dalam proses terciptanya sebuah karya musik.
 
Sementara jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nada adalah tinggi rendahnya bunyi (dalam lagu, musik, dan sebagainya).

Jenis nada dan contohnya


Dalam membahas mengenai nada, terdapat jenis nada, Jeni nada ini terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Nada Minor


Jenis nada atau tone yang pertama adalah minor yang merupakan 8 not, salah satunya masuk pada skala diatonis diatur. Nada minor memiliki jarak antar not atau nada berupa 1 - ½ - 1 – 1 - ½ - 1 – 1.

Merangkum dalam buku Seni Budaya dan Keterampilan SMP karya Sri Sudaryati M.Pd (2020: 12), nada minor memiliki ciri-ciri yaitu nuansa lagu memiliki kesan sedih dan sendu, dimulai dan diakhiri dengan nada la atau A,
 
Contoh tangga nada minor:
la, si, do, re, mi, fa, sol, dan la,
 
formula tangga nada minor:
1, 2b, 3, 4, 5b, 6b, 7.
 
Sebagian orang menganggap tangga nada minor mempunyai sifat yang kurang menggembirakan jika digunakan dalam alunan musik. Hal ini disebabkan nada yang dihasilkan menjadi alunan musik sedih atau melankolis.
 
Contoh lagu dengan nada minor di antaranya ialah Ambilkan Bulan, Kasih Ibu, Indonesia Pusaka, Hymne Guru, dan Kelinciku.

2. Nada Mayor


Dapat dikatakan apabila nada mayor hampir mirip dengan nada minor. Yang membedakan adalah dalam skala diatonisnya.
 
Mayor merupakan nada diatonis yang memiliki jarak atau interval nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Tangga nada mayor biasanya memiliki ciri bunyi yang dihasilkan terdengar ceria, riang, dan penuh semangat. 
 
Biasanya, nada mayor diawali dengan nada do dan diakhiri juga dengan nada do. Melodi dan notnya digunakan di semua chord mayor yang ada pada alat musik.
 
Nada mayor dapat ditemukan pada lagu seperti Maju Tak Gentar, Balonku, Berkibarlah Benderaku, Ampar Ampar Pisang, dan Gebyar Gebyar.

3. Kromatik dan Mol


Jenis nada yang selanjutnya yaitu kromatik atau kres yang terjadi pada nada dasar dengan kenaikan 1 atau ½ nada. Apabila terjadi penurunan 1 atau ½ nada maka akan dikenal dengan teknik mol. Setiap dari nada ke nada, akan terdapat tempo yang perlu dipatuhi. Contoh lagu dengan nada kromatik adalah Indonesia Pusaka, dan Bungong Jeumpa.
 
Baca juga: 20 Kata-kata Ucapan Hari Ayah Nasional 2022 dari Lirik Lagu
 

Tangga nada


Menurut M. Said Noor di dalam bukunya yang berjudul Nada serta Irama, tangga nada merupakan sekumpulan nada-nada yang harmonis yang selanjutnya mengatur nada-nada tersebut supaya bisa menciptakan musik yang harmonis. Tangga nada yang kerap kali digunakan oleh para musisi terdapat tiga jenis, yaitu:

1. Tangga Nada Diatonis


Tangga nada diatonis merupakan sebuah jenis tangga nada yang secara umum terdapat tujuh buah nada, yaitu “Do Re Mi Fa Sol La Si”. Tangga nada diatonis ini bisa dibagi menjadi dua macam, yaitu tangga nada diatonis minor serta tangga nada diatonis mayor. Tangga nada diatonis mayor merupakan sebuah jenis tangga nada yang memiliki bentuk aturan terkait interval serta jarak antar nada 1 – 1 – ½ – 1 – 1 – 1 – 1 – ½.
 
Sementara itu, dalam tangga nada diatonis minor ini adalah sebuah bentuk tangga nada yang memiliki jarak maupun interval antar not maupun nada pada tangga nada ini adalah 1 – ½ – 1 – 1 – ½ – 1 – 1.

2. Tangga Nada Pentatonis


Jenis tangga nada yang selanjutnya adalah tangga nada pentatonis yang berasal dari dua kata, yaitu penta (lima) dan tone (nada). Berbeda dengan bentuk tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis ini hanya memiliki 5 nada pokok.
 
Ciri tangga nada pentatonis ini sendiri mengurangi 2 (dua) nada, sebab hal itulah ada 2 (dua) macam tangga nada pentatonis, diantaranya sebagai berikut:
 
c-d-e-g-a-c’ (tanpa f dan b).
 
c-e-f-g-b-c’ (tanpa d dan a).
 
Tangga nada pentatonis sendiri biasanya digunakan dalam musik-musik tradisional daerah seperti pada musik Jawa, yang khususnya alat musik gamelan.

3. Tangga Nada Kromatis


Tangga nada kromatis adalah sebuah jenis tangga nada yang memiliki jumlah nada paling banyak di antara jenis bentuk tangga nada lainnya. Tangga nada ini menggunakan 12 macam jenis nada yang semuanya memiliki interval 1/2.
 
Meski ada 12 nada dalam satu oktaf, hanya tujuh oktaf pertama dari abjad yang dipakai untuk nama nada, yaitu A, B, C, D, E, F, G. Adapun lima nada lain dalam nada kromatis diberi nama dengan menempatkan tanda kres (#) atau Mol (b) setelah nada notasi. (Eka Putri Wahyuni)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan