Dalam masa pandemi ini, masing-masing sekolah mempunyai cerita tersendiri. SMA Negeri 5 Kupang, misalnya. Di mana mereka sempat melakukan pembelajaran sistem silang. Satu minggu daring, satu minggu lagi tatap muka.
"Ketika (Kupang) zona merah, belajar dari rumah lagi," ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Kupang Veronica Wawo, pada program acara di Metro TV.
Sebelum kelas dimulai secara daring, para guru berkumpul di ruang multimedia untuk mendengarkan arahan dari kepala sekolah. Setelah itu, kelas daring via Zoom baru dilaksanakan.
Menurut Veronica, semua muridnya sudah bisa mengakses internet dari masing-masing rumah. Jaringan internet tidak menemui kendala sejauh ini.
Yang kerap menjadi permasalahan ialah masalah kuota. Masalah itu hampir selalu dikeluhkan oleh para orang tua dan murid.
"Kuota keluhan dari orang tua dan anak-anak. Paling fatal," kata Veronica.
Untuk mengakalinya, pihak sekolah menggunakan anggaran dari dana bantuan operasional sekolah (Dana BOS) untuk membantu memenuhi kuota internet para murid. Namun, Dana BOS hanya digunakan ketika momen tertentu saja.
"Kami memberikannya ketika ujian akhir sekolah (UAS), sehingga tidak kesulitan. UAS sebagai salah satu kriteria penaikan kelas," katanya.
Kendala kuota internet juga diutarakan sekolah lain. Misalnya, pada murid di Sekolah SMAN 4 Maluku. Menurut Harianto, selaku kepala sekolah, para murid kerap mengeluhkan kuota internet mereka cepat habis, selain jaringan internet yang kerap bermasalah.
"Kalau paket habis, murid akan memberitahu lewat WhatsApp, bawha mereka tidak bisa ikut hadir pertemuan (kelas) karena paket internet habis," kata Harianto.
Dalam menjawab permasalahan ini, Indosat Ooredoo berkomitmen mendukung program PJJ, yakni dengan memberikan bantuan kuota data internet sejak bulan September lalu. Setiap bulannya pengguna IM3 Ooredoo yang sudah mendaftarkan nomor ponsel yang dimiliki ke sekolah atau kampus bisa memanfaatkan bantuan kuota data internet tersebut untuk pembelajaran daring.
Besaran bantuan kuota data internet yang didapatkan oleh pengguna IM3 Ooredoo bervariasi sesuai dengan jenjang pendidikan.
Untuk PAUD mendapatkan total kuota 20GB yang terdiri dari kuota 5GB untuk akses ke semua, dan kuota belajar 15GB yang bisa digunakan untuk mengakses aplikasi dan situs belajar daring. Untuk Pelajar memperoleh total kuota 35GB, 5GB untuk akses ke semua dan 30GB untuk kuota belajar. Ada total kuota 50GB untuk Mahasiswa dan dosen yang terdiri dari 5GB akses ke semua dan kuota belajar 45GB.
Bantuan kuota data internet tidak hanya ditujukan untuk pelajar dan mahasiswa, namun juga disediakan untuk tenaga pengajar. Khusus tenaga pengajar (guru), total kuota yang diberikan adalah 42GB, di mana 5GB untuk akses ke semua dan kuota belajar 37GB.
IM3 Ooredoo juga menyediakan paket pintar bagi pelajar, mahasiswa, dan pengajar untuk mendapatkan kuota belajar lebih banyak melalui paket IMClass dengan kuota 30GB yang bisa digunakan untuk mengakses platform belajar online populer dan ratusan portal edukasi universitas-universitas di Indonesia.
Paket IMClass dapat dinikmati kapan saja, dimana saja dengan masa aktif 30 hari dan pelanggan bisa dengan mudah mendapatkannya melalui aplikasi myIM3. Informasi lebih lanjut mengenai Paket IMClass dapat kunjungi https://indosatooredoo.com/en/personal/imclass
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
