Ia memaparkan Kemenparekraf mengambil sejumlah upaya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kuliner dan gastronomi di Tanah Air. Salah satunya, melalui inkubasi pada pelaku ekonomi kreatif. Sebab, sebuah usaha atau bisnis, kata dia tidak akan bisa mencapai kesuksesan tanpa adanya pendampingan serta pembiayaan.
Pemerintah, kata Sandiaga, juga melakukan aksi selaras dan sinergi. Langkah ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kita sudah ketinggalan maka harus sprint secara maraton dan mudah-mudahan ini jadi langkah strategis untuk meningkatkan kontribusi PDB. Kontribusi ke PDB saat ini baru 14,99 persen dan targetnya bisa meningkatkan hingga 30 persen," jelasnya.
Baca:
Sambut PTM Terbatas, LLDikti Jakarta Segera Vaksinasi 28 Ribu Dosen
Ia pun mendorong adanya kolaborasi dalam pengembangan kuliner dan gastronomi Indonesia. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjadikan kuliner di Indonesia semakin berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Selain itu, dicintai di luar negeri dan dikembangkan mendukung kedaulatan bangsa termasuk kedaulatan pangan.
Rektor UGM Panut Mulyono menyampaikan apresiasi atas pendirian Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia yang diinisiasi oleh FTP UGM. Sebagai lembaga pendidikan dan pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), mendukung FTP UGM membentuk pusat kajian ini sebagai wahana bagi para peneliti maupun praktisi dalam mendalami bidang kuliner.