Peluncuran pusat kajian ini dilakukan secara secara daring dan diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan webinar bertajuk Gastronomi Indonesia: Soft Power yang Powerful Dalam Membangun Kesejahteraan Bangsa.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi langkah UGM yang telah meluncurkan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia. Dia menuturkan pandemi covid-19 telah menghantam sektor ekonomi kreatif dan subsektor kuliner.
Saat masuk tatanan normal baru pihaknya menerapkan tatanan 4 K yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan di bidang ekonomi kreatif.
"Di Kemenparekraf ada sertifikasi CHSE yakni cleanlines, healthy, safety, dan environment sustainability. Kuliner dan gastronomi diharapkan memenuhi syarat CHSE sehingga mengembalikan kepercayaan pelanggan, mewujudkan rasa aman dan nyaman dalam berwisata dan menikmati produk kreatif termasuk bidang kuliner," kata Sandiaga mengutip siaran pers UGM, Rabu, 31 Maret 2021.
Ia memaparkan Kemenparekraf mengambil sejumlah upaya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan kuliner dan gastronomi di Tanah Air. Salah satunya, melalui inkubasi pada pelaku ekonomi kreatif. Sebab, sebuah usaha atau bisnis, kata dia tidak akan bisa mencapai kesuksesan tanpa adanya pendampingan serta pembiayaan.
Pemerintah, kata Sandiaga, juga melakukan aksi selaras dan sinergi. Langkah ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kita sudah ketinggalan maka harus sprint secara maraton dan mudah-mudahan ini jadi langkah strategis untuk meningkatkan kontribusi PDB. Kontribusi ke PDB saat ini baru 14,99 persen dan targetnya bisa meningkatkan hingga 30 persen," jelasnya.
Baca: Sambut PTM Terbatas, LLDikti Jakarta Segera Vaksinasi 28 Ribu Dosen
Ia pun mendorong adanya kolaborasi dalam pengembangan kuliner dan gastronomi Indonesia. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat menjadikan kuliner di Indonesia semakin berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Selain itu, dicintai di luar negeri dan dikembangkan mendukung kedaulatan bangsa termasuk kedaulatan pangan.
Rektor UGM Panut Mulyono menyampaikan apresiasi atas pendirian Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia yang diinisiasi oleh FTP UGM. Sebagai lembaga pendidikan dan pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), mendukung FTP UGM membentuk pusat kajian ini sebagai wahana bagi para peneliti maupun praktisi dalam mendalami bidang kuliner.
Panut mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat beragam seperti rempah-rempah, sayur, ikan, serealia, dan lainnya.
"Kekayaan dan kearifan lokal ini belum terdokumentasikan dan dikembangkan dengan baik sehingga perlu dilakukan kajian mendalam secara ilmiah untuk mendukung perkembangan gastronomi Indonesia," jelas Panut.
Baca: Lembaga Akreditasi ASIIN Lakukan Visitasi Daring 4 Prodi di UGM
Sementara itu, Dekan FTP UGM Eni Harmayani menyampaikan, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Sebagai negara biiodiversitas dengan kebinekaan, Indonesia memiliki kekayaan kuliner dan gastronomi luar biasa. Kekayaan tersebut apabila dikelola secara optimal bisa berdampak sekaligus menyejahterakan masyarakat.
"Namun, hingga saat ini belum banyak dokumentasi dan kajian ilmiah yang mendukung kuliner dan gastronomi Indonesia untuk dikenal dan dimanfaatkan luas untuk pembangunan manusia Indonesia maupun global," papar Eni.
Ia menyebut, kondisi itu pula yang mendorong FTP UGM mendirikan Pusat Kajian Kuliner dan Gastronomi Indonesia. Pusat kajian ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengkaji bidang kuliner dan gastronomi Indonesia. Selain itu, memperkenalkan warisan gastronomi nusantara secara luas pada dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id