Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril. DOK YouTube Komis X DPR RI
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril. DOK YouTube Komis X DPR RI

11 Menteri Pendidikan Kawasan ASEAN Bakal Bertemu Bahas Deklarasi Transformasi PAUD

Renatha Swasty • 24 Juli 2023 13:50
Jakarta: Sebanyak 11 menteri pendidikan di kawasan ASEAN bakal bertemu dalam forum The Southeast Asian Ministers of Education Organization Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP). Forum ini juga bakal dihadiri duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi dan pembicara di Hotel St Regis Jakarta pada 25-26 Juli 2023.
 
Indonesia melalui Kemendikbudristek didukung ASEAN Secretariat bakal menggelar Regional Consultation Meeting on Declaration on Early Childhood Care and Education sebagai bagian dari forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE).
Forum SEA PD on ECCE akan membahas draf naskah deklarasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara terkait transformasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kawasan ASEAN.
 
“Melalui forum ini, kita akan menyepakati deklarasi yang akan merefleksikan upaya negara-negara ASEAN dalam mempercepat transformasi PAUD dan memulihkan ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang (learning dan development loss) pasca pandemi covid-19,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Syahril, dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Juli 2023.  

Deklarasi tersebut diharapkan dapat diadopsi pada Pertemuan Tingkat Kepala Negara ASEAN dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 yang akan dilaksanakan pada awal September 2023. Iwan mengatakan untuk memastikan kualitas layanan PAUD berkualitas bagi anak-anak, penting mengarahkan semua aspek terkait.
 
Seperti akses, implementasi kebijakan, peningkatan kualitas dan program pengembangan kapasitas, komitmen keuangan, serta kolaborasi regional untuk berkontribusi pada pengembangan PAUD yang semakin baik di masa mendatang.
 
Iwan menekankan komitmen lebih tinggi terhadap pengembangan Deklarasi PAUD yang berhasil dirumuskan berkat kerja sama antara Kemendikbudristek RI, Sekretariat ASEAN, UNESCO, ARNEC, SEAMEO CECCEP, dan Tanoto Foundation.
 
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka karena telah merumuskan draf deklarasi. Saya yakin deklarasi ini akan menjadi ujung tombak untuk lebih menekankan pentingnya pendidikan sejak anak di usia dini,” tutur dia.
 
Pengembangan anak usia dini termasuk dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor empat, yaitu memastikan semua anak memiliki akses ke pengembangan anak usia dini berkualitas, perawatan, dan pendidikan prasekolah dasar sebagai persiapan masuk ke pendidikan dasar. Pemberian pengasuhan dan pendidikan sejak tahun-tahun awal masa kanak-kanak memungkinkan untuk memengaruhi perkembangan kesejahteraan dan perkembangan anak-anak keseluruhan.
 
Perawatan dan pengasuhan adalah dasar dari perkembangan anak. Sehingga, untuk mencapai potensinya secara optimal anak usia dini membutuhkan lima komponen pengasuhan yang saling terkait dan tak terpisahkan.
 
Hal tersebut meliputi kesehatan yang baik, nutrisi yang memadai, keselamatan dan keamanan, pengasuhan responsif, dan kesempatan untuk belajar. Salah satu hal menarik dari perkembangan PAUD di negara-negara Asia Tenggara adalah unsur kearifan lokal.
 
Berbeda dengan gerakan global, kearifan lokal dalam pendidikan anak usia dini hadir dalam bentuk penggunaan bahasa ibu dalam proses belajar mengajar. Pendidikan berbasis konteks lokal yang bersumber dari budaya dan sejarah merupakan nilai tersendiri dalam upaya peningkatan mutu pendidikan anak usia dini dan pengasuhan di negara-negara ASEAN.
 
Kemendikbudristek menekankan pentingnya kolaborasi kuat dalam ekosistem PAUD dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, dan praktik baik dalam pendidikan anak usia dini. Hal ini dapat memperkaya kebijakan dan strategi pendidikan anak usia dini.
 
Adapun menteri pendidikan Asia Tenggara yang dijadwalkan hadir, yakni:
  1. Wakil Presiden Philipina yang merangkap Menteri Pendidikan, Sara Zimmerman Duterte
  2. Menteri Pendidikan Kamboja, Dr Hang Chuon Naron
  3. Menteri Pendidikan Malaysia, Fadhlina binti Sidek
  4. Menteri Pendidikan Thailand, Ms Treenuch Thienthong
  5. Menteri Pendidikan Myanmar, Dr Nyunt Pe
  6. Menteri Pendidikan Brunei Darussalam, Datin Seri Setia Dr Hajah Romaizah binti Haji Md Salleh
  7. Menteri Pendidikan Singapura, Chan Chun Sing
  8. Menteri Pendidikan Vietnam, Dr Nguyen Kim Son
  9. Menteri Pendidikan Timor Leste, Armindo Maia
  10. Menteri Pendidikan Laos, Prof Dr Phout Simmalavong
  11. Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Anwar Makarim.
Selain mengundang perwakilan kementerian pendidikan negara-negara anggota ASEAN, kegiatan ini melibatkan Sekretariat ASEAN. Mereka yang diundang tenaga ahli, mitra pembangunan, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintahan di bidang PAUD.
 
Tamu undangan akan terlibat dalam pertemuan paralel dan diskusi kelompok yang membahas sejumlah tema terkait Pendidikan Anak Usia Dini dalam rangka menghasilkan draf Deklarasi Bersama Menteri Pendidikan Negara ASEAN yang mencakup komitmen pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini.
 
Baca juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 24 'Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan'

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan