Terdapat tiga guru besar yang dikukuhkan dari Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) diantaranya, Prof. Dr. Erfan Handoko, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Material, Prof. Dr. Mangasi Alion Marpaung, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Fisika Laser dan Optika Modern, dan terakhir ada, Prof. Dr. Sunaryo, M.Si dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Lingkungan.
Kesempatan pertama orasi guru besar disampaikan oleh Erfan Handoko, M.Si dengan judul “Potensi Sumber Daya Mineral Indonesia Sebagai Bahan Baku Material Magnet: Perannya dalam Industri Energi dan Pertahanan Nasional”. Menurutnya, material magnet atau magnet permanen memiliki aplikasi yang sangat luas pada berbagai macam aspek kebutuhan hidup manusia dan industri di Indonesia sehingga tergolong material yang sangat strategis.
Material magnet dapat mendukung energi listrik, mobil listrik, kereta magnet atau magnetic-levitation (maglev) train, radar yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk penguat sistem pertahanan, dan lainnya. Sejalan dengan ini, potensi sumber daya mineral nasional sebagai bahan baku material magnet cukup menjanjikan.
Dari potensi ini, maka dapat dikembangkan penguatan industri energi dan pertahanan nasional dengan bahan baku material magnet.
Orasi berikutnya disampaikan oMangasi Alion Marpaung, M.Si yang mengetengahkan judul “Pembangkitan Plasma dengan Laser Pulsa Daya Tinggi untuk Aplikasi Analisis Spektro Kimia”. Dalam orasinya ini, Mangasi Alion Marpaung menjelaskan bahwa dalam studi plasma-laser untuk target padat di lingkungan gas tekanan rendah sampai tekanan atmosfer.
Baca juga: Guru Besar Unair: Waspadai Penularan Antimicrobial Resistance dari Hewan dan Produk Hewan
Dapat disimpulkan bahwa gelombang kejut selalu berperan dalam pembangkitan plasma-laser. Selanjutnya, melalui aplikasi analisis spektro kimia dengan Laser pulsa Nd-YAG mampu membangkitkan plasma hampir dari semua jenis material padat, cair, dan gas.
Dengan menggunakan Laser pulsa Nd-YAG, Mangasi juga melakukan analisis kuantitatif unsur tanah jarang, menganalisis kontaminan pada ikan, dan mengembangkan teknik pembangkitan plasma ganda dengan menggunakan dua sumber iradiasi. Inilah beberapa sumbangsih yang sangat penting yang diberikan Mangasi dalam menjadi guru besar saat ini.
Pada orasi terakhir disampaikan oleh Sunaryo yang mengangkat judul “Tantangan dan Harapan Pendidikan Fisika Lingkungan Berkelanjutan dalam Era Disrupsi”. Menurutnya, masalah lingkungan di era disrupsi sangatlah kompleks dan membutuhkan perhatian besar untuk mengantisipasinya.
Dalam konteks ini, Sunaryo menjelaskan pentingnya pendidikan fisika lingkungan berlanjutan untuk memaknai kompleksitas masalah lingkungan dan membangun kesadaran lingkungan (ekologis). Di level mikro, pendidikan fisika lingkungan merupakan kebutuhan mendesak yang harus dimasukkan dalam kurikulum dan menjadi perhatian sekolah-sekolah.
Di level makro, diperlukan undang-undang untuk mengatur setiap akivitas yang mengacu pada lingkungan berkelanjutan sebagai acuannya. Sehingga pendidikan lingkungan menjadi suatu variabel yang mengikat dalam kesehariannya.
Dalam sambutannya, Rektor UNJ, Komarudin mengucapkan selamat kepada ketiga guru besar atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. "Semoga dengan pengukuhan ini dapat memberikan motivasi untuk terus berkarya, berkontribusi, memberi manfaat bagi UNJ, masyarakat, bangsa, dan negara. Ucapan selamat juga saya sampaikan kepada keluarga, kolega, guru, dan mitra para Guru Besar yang dikukuhkan hari ini," tutup Komarudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id