Jumeri mengatakan, guru PAUD hanya memiliki andil 25 persen dalam mendidik siswanya. Sedangkan sisanya, diserahkan kepada orang tua.
"75 persen tanggung jawab orang tua, 25 persen tanggungjawab PAUD. Orang tua punya andil lebih besar karena pendampingan bagi anak PAUD tentu tidak bisa di lepas seperti siswa SMP yang bisa belajar dari WhatsApp gurunya," kata Jumeri dalam diskusi daring, Selasa, 4 Agustus 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jumeri menerangkan ada beberapa pembelajaran yang bisa dilakukan orang tua. Yang paling sederhana, yakni kegiatan menggambar.
"Ragam aktivitas belajar dari rumah untuk PAUD maka yang paling besar adalah menggambar. Umumnya orang tua menggambar, membimbing untuk gambar," terangnya.
Baca: Gagalnya Pendidikan Jadi Jebakan dalam Menyiapkan SDM
Selain itu, orang tua bisa mengarahkan anaknya untuk menonton siaran pendidikan di TVRI. Selanjutnya, mengajak anak bermain bersama.
"Melakukan kreasi, gerak, bernyanyi. Nah kemudian orang bisa mendokumentasikan dan bisa dilaporkan kepada guru di sekolah," lanjut Jumeri.
Ketercapaian model belajar dengan konsep bermain itu diharapkan tercapai agar pendidikan tetap bisa dirasakan anak-anak usia dini. Masa pandemi bisa dijadikan kesempatan orang tua mengoptimalkan tumbuh kembang anak agar mencapai masa emasnya.
"Kita bisa berikan stimulasi kepada kondisi fisik, kognitif, motorik, sosial, emosionalnya. Stimulasi ini akan mengantar anak tumbuh kembang anak secara optimal," ungkap dia.
(AGA)