Ilustrasi/BKHM
Ilustrasi/BKHM

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Tertarik Mementaskan Drama? Pelajari dulu Struktur, Ciri-Ciri, dan Kaidah Kebahasaannya

Medcom • 07 September 2022 15:13
Jakarta: Kata “drama” berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “aksi”. Drama dapat diartikan sebagai sebuah karya seni yang menceritakan kehidupan dan kisah para tokohnya melalui tingkah laku (teater) dan dialog yang dipentaskan.
 
Dikutip dari laman Akupintar, penyajian sebuah drama identik dengan bentuk dialog. Dalam dialog tersebut, tokoh akan mengalami konflik atau ketegangan yang menjadi inti cerita dari drama, serta bertemu dengan karakter-karakter lain dalam perjalanannya.
 
Pementasan drama membutuhkan properti sebagai pendukung pentas. Drama umumnya ditampilkan di atas panggung yang telah dilengkapi dengan peralatan dan properti pendukung, dengan durasi tidak kurang dari tiga jam. 

Drama merupakan salah satu sarana hiburan masyarakat. Drama juga berfungsi sebagai alat pembelajaran karena cerita yang muncul dalam drama adalah cerita yang nyata ada di masyarakat. Sebuah drama tentu memiliki struktur agar pementasannya berjalan runtut.

Struktur Drama:

Prolog 

Prolog dalam drama berisi kata-kata pembuka atau kata pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar cerita yang disampaikan oleh narator atau dalang. Pengatar ini memberikan gambaran umum mengenai tokoh, konflik, latar belakang cerita, dan hal-hal lainnya. 

Dialog

Dialog adalah percakapan antartokoh. Dialog adalah struktur utama dalam suatu drama, karena sebuah pementasan drama dibangun melalui dialog-dialog antar tokoh di dalamnya. Seorang pementas harus mampu menjiwai emosi tokoh yang diperankannya, agar cerita dapat tersampaikan secara utuh.

Epilog 

Epilog adalah simpulan keseluruhan drama yang kembali disampaikan oleh narator atau dalang. Pembacaan epilog menandakan berakhirnya pementasan drama dan sebagai penutup pementasan drama. 
 
Setiap pementasan drama memerlukan teks. Teks drama adalah teks yang mengemas cerita yang kemudian dituturkan melalui drama dan pertunjukan melalui dialog. Sehingga cerita dan berbagai peristiwa dapat disajikan dalam suatu pentas drama.

Struktur Dialog Drama:

Orientasi

Bagian orientasi mencakup teks dialog berisi penjelasan mengenai para tokoh. Mulai dari nama hingga latar belakang tokoh yang diperankan. Selain itu, pada bagian orientasi juga akan disampaikan situasi cerita atau pementasan drama serta konflik awal yang akan dikembangkan pada cerita tersebut.

Komplikasi

Bagian komplikasi adalah bagian tengah cerita yang berisi dialog percakapan tokoh utama dan tokoh lainnya yang terlibat. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan tokoh dalam mencapai tujuannya. 

Resolusi (Denouncement)

Bagian resolusi adalah titik batas antara komplikasi dan resolusi atau disebut sebagai klimaks (turning point), yang dialami oleh tokoh utama. Bagian inilah yang menentukan pembaca teks drama atau penonton puas atau tidak dengan drama tersebut. 

Kaidah Kebahasaan Drama:

  1. Menggunakan urutan waktu atau kronologis sebuah kejadian; sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian
  2. Menggunakan kata kerja yang ‘aksi’-nya dapat dilihat secara langsung: menyuruh, menghadap, beristirahat, menobatkan
  3. Menggunakan kata kerja yang tidak dapat dilihat bentuknya: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mengalami
  4. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, suasana: baik, gagah, kuat, ramai, bersih.
Itulah struktur, ciri-ciri, dan kaidah kebahasaan sebuah drama. Sebagai sarana hiburan, pementasan drama haruslah totalitas dan benar-benar bisa menggambarkan suatu kejadian dengan nyata. Apakah Sobat Medcom tertarik untuk mementaskan drama? (Annisa Ambarwaty)
Baca juga:  4 Tingkatan Pramuka Beserta Istilah Kepramukaannya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan