Para mahasiswa penerima beasiswa juga menyampaikan terima kasih. Mereka mengaku sangat terbantu untuk melanjutkan studi dan mengoptimalkan riset akhir studi.
Jane Alexandry Yasmine, misalnya. Mahasiswa semester IV, Prodi Sistem Informasi FST ini mengaku sangat terbantu dengan program beasiswa mahasiswa terdampak covid 19.
Ia menuturkan, perekonomian keluarganya semakin sulit saat pandemi covid 19 merebak. Ibu yang jadi tulang punggung ekonomi keluarga dengan berdagang makanan kecil turut terdampak. Pendapatan hasil berjualannya menurun.
"Imbasnya ke saya. Apalagi tahun ini, adik saya lulus SD dan harus masuk SMP. Mulanya, saya mau berhenti kuliah saja biar meringankan biaya yang ditanggung ibu. Tapi ada info beasiswa STF, segera saya ajukan dan Alhamdulillah saya diterima," ungkap Jane.
Baca: Kemendikbud-Ristek Harus Dipimpin Figur Berpengalaman
Selain bisa terus melanjutkan kuliah, Jane juga mengaku mendapat banyak hal dari program beasiswa tersebut. Selain bisa ikut dalam program-program filantropi untuk membantu pelajar dan mahasiswa yang bernasib sama, ia juga bisa menyalurkan hobinya menulis sebagai relawan filantropi.
Senada, mahasiswa program magister SPs UIN Jakarta, Muhammad Mashudi, mengaku bisa mengoptimalkan riset penulisan tesisnya setelah mendapat beasiswa PAAS. Ia menulis topik riset magisternya bertajuk ‘Studi Perbandingan Metode Istinbath Hukum Fatwa-Fatwa Sayyid Usman dan Syekh Ahmad Khotib al-Minangkabawi'.
"Setelah mendapat beasiswa, saya dapat banyak akses sumber. Ada 50 kitab Sayyid Utsman dari Aceh. Di Belanda juga banyak manuskrip-manuskrip Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, saat mengakses per lembarnya harus mengeluarkan biaya," ujar Mashudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News