Hal itu agar bonus demografi yang ada tidak menjadi sia-sia. Atau yang lebih mengerikan jangan sampai bonus tersebut berubah menjadi bencana demografi.
Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Namawi, menuturkan, jika tantangan membentuk SDM unggul untuk Indonesia emas lebih berat. Hal itu disebabkan tantangan yang ada.
"Karena ke depan tantangannya teknologi. Ini tantangan yang sebelumnya tidak pernah ada," ungkap Namawi dalam webinar Hari Pendidikan Nasional bertema "Wajah Pendidikan Kini: Filosofi, Orientasi, Kebijakan dan Praktik", Senin 1 Mei 2023.
Yakni kondisi generasi yang akan datang bertarung melawan teknologi yang semakin besar dan luas. Mulai dari teknologi informasi, Artificial Intelligence, internet dan sebagainnya.
"Jadi harus dipikirkan secara matang bagaimana membentuk SDM ini," ungkapnya.
Terlebih jumlah penduduk yang akan menghadapi tantangan itu sangat besar. Penduduk yang harus mampu menghadapi tantangan ini merupakan separuh dari populasi di Indonesia.
"Kita tahu, 50 persen pendidik Indonesia akan didominasi milenial dan gen Z," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
| Baca juga: Jelang Hardiknas 2023, P2G Soroti Tata Kelola Guru di Tanah Air |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
