Pendaftaran jalur mandiri ini dibuka mulai 17 Juni hingga 30 Juni 2019. Peserta bisa mendapat informasi pendaftaran pada laman https://smup.unpad.ac.id/. Untuk biaya pendaftaran formulir dikenakan biaya sebesar Rp500ribu. Program studi yang memerlukan tes khusus sebesar Rp600ribu.
Pelaksanaan ujian tahap satu dilaksanakan pada 6-7 Juli 2019. Pengumuman hasil ujian tahap satu pada 11 Juli 2019. Sementara ujian tahap kedua dilaksanakan pada 13-14 Juli 2019 serta tes khusus pada tanggal 15-16 Juli 2019. Pengumuman final seleksi mandiri ini akan dibuka pada 18 Juli 2019.
Pelaksana Tugas Rektor Unpad, Rina Indiastuti mengatakan selain jalur SNMPTN dan SBMPTN, jalur mandiri ini juga bertujuan untuk menjaring calon mahasiswa terbaik. “Tentu Unpad sudah konsisten ingin meningkatkan mutu Pendidikan. Mutu Pendidikan akan mudah ditingkatkan kalau kualitas mahasiswanya merupakan kualitas baik,” ujar Rina di Jakarta, Jumat 7 Juni 2019.
Ia memaparkan jalur mandiri ini dapat diikuti oleh siswa SMA sederajat mulai dari lulusan 2016 ke atas. Seleksi ujian mandiri terbagi dua kelompok ujian yaitu Sains dan Teknologi (Saintek) dan Sosiohumaniora (Soshum).
“Ada dua tahapan ujian pada jalur mandiri Unpad. Dengan demikian, metode seleksi yang dilakukan pada Jalur Mandiri Unpad lebih komprehensif dibanding seleksi secara nasional,” ujar Rina.
Tahap pertama seleksi Jalur Mandiri Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) melalui perangkat Android. Tes ini terbagi menjadi dua ujian, yakni Tes Kompetensi Akademik (TPA) dan Tes Kompetensi Skolastik (TPS).
TPA menguji mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok ujian yang dipilih, seperti matematika saintek, fisika, biologi, dan kimia untuk kelompok saintek, serta matematika soshum, geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi untuk kelompok soshum. TPS menguji kemampuan pengetahuan, pemahaman, dan penalaran umum, kuantitatif, serta kemampuan untuk memahami bacaan menulis.
Setelah dinyatakan lulus seleksi tahap pertama, peserta harus mengikuti seleksi tahap kedua berupa tes TOEFL dan wawancara dengan model wawancara mini (MMI). Di beberapa jurusan ada tes khusus. Seperti tes Minessota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) untuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi, serta tes kemampuan renang untuk Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus melalui Jalur Mandiri akan dibebankan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tertinggi serta dikenakan dana pengembangan. Besaran rentang dana pengembangan untuk kelompok prodi saintek antara Rp 20 juta hingga Rp 250 juta. Sementara rentang dana pengembangan untuk kelompok prodi soshum antara Rp 15 juta hingga Rp 75 juta.
Unpad tetap memberikan kesempatan peserta dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Unpad tak memungut biaya UKT dan pengembangan dari peserta kategori tak mampu.
Sementara itu, penyelenggaraan ujian mandiri dengan menggunakan perangkat android juga akan digunakan saat tes TOEFL. Ada ketentuan perangkat yang digunakan saat ujian. Di mana secara teknik system operasi (OS) perangkat minimal menggunakan system Android 6.0.1 ‘Marshmallow’ dan memiliki RAM minimal 2 GB dan ukuran layar minimal 5 inci.
“Pesera juga disaranakan membawa pengisi daya (charger), bank daya (power bank) serta earphone,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News