Perwakilan pedemo, yang terdiri atas PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia), PGMM (Persatuan Guru Madrasah Indonesia), PGIN (Persatuan Guru Inklusi Nasional), dan PGMNI (Persatuan Guru Madrasah Non-PNS Indonesia) diterima audiensi. Mereka berdialog dengan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), Juri Ardiantoro; Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno; Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kemensetneg, Yuli Harsono; Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto; serta Jajaran Kemensetneg.
Selain menuntut pengangkatan guru swasta di sekolah dan madrasah swasta menjadi PPPK/ASN, mereka juga menuntut penyelesaian pembayaran tunggakan inpassing tahun 2011-2014, percepatan proses sertifikasi guru, serta dorongan penerbitan SK Inpassing bagi tenaga pendidik di sekolah dan madrasah swasta.
“Pertemuan ini merupakan momentum yang baik untuk mempererat silaturahmi sekaligus berdialog secara langsung mengenai berbagai isu yang dihadapi para guru di lapangan,” ujar Juri dikutip dari laman setneg.go.id, Jumat, 31 Oktober 2025.
Wakil Koordinator Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMM) Tedy Malik menyampaikan madrasah swasta memiliki peran yang sangat penting dan menjadi salah satu pilar utama dalam sistem pendidikan nasional. Tedy menegaskan perlunya kebijakan yang adil dan setara bagi seluruh penyelenggara pendidikan, baik negeri maupun swasta, sebagai wujud pemerataan kesempatan dalam dunia pendidikan.
“Harapan kami sederhana, yakni agar kebijakan pendidikan dapat berjalan secara proporsional sehingga madrasah dan sekolah swasta memperoleh perlakuan yang setara sebagai bagian dari penyelenggara pendidikan nasional,” ujar Teddy.
Ketua Umum Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Heri Purnama menegaskan guru yang hadir dari berbagai daerah dengan semangat yang sama, yakni memperjuangkan keadilan dan peningkatan kesejahteraan.
“Kami datang dengan niat baik dan penuh rasa hormat, bukan untuk menimbulkan kegaduhan, melainkan untuk menyampaikan harapan serta menantikan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami meyakini bahwa setiap keputusan pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap masa depan para guru madrasah,” ujar Heri.
Menanggapi berbagai aspirasi yang disampaikan, Wamensesneg Juri Ardiantoro memastikan pemerintah berkomitmen tidak ada satu pun anak Indonesia yang tertinggal dalam akses pendidikan, baik di sekolah negeri, swasta, maupun madrasah.
Juri mengatakan Presiden Prabowo Subianto di beberapa kesempatan menyampaikan peningkatan fasilitas pendidikan terus menjadi prioritas, termasuk renovasi sekolah keagamaan swasta yang mulai dilaksanakan secara bertahap sejak tahun ini. Dia juga menekankan kesejahteraan guru tetap menjadi perhatian utama pemerintah.
Sementara itu, terkait status guru madrasah, pemerintah akan berkoordinasi dengan berbagai pihak guna merumuskan kebijakan yang tepat, adil, dan berkelanjutan. Dia juga memastikan seluruh masukan akan disampaikan langsung kepada Presiden sebagai wujud tanggung jawab Kemensetneg dalam menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami pastikan aspirasi Bapak dan Ibu guru madrasah yang disampaikan hari ini akan diteruskan secara langsung kepada Bapak Presiden. Semangat kita sejatinya sama, yaitu memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh guru,” tegas Juri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
 
   
	 
											 
											 
											