Menurut penelitian yang diberitakan oleh Neuroscience News, bermain berkontribusi pada kesiapan belajar anak. Studi menunjukkan anak-anak yang memiliki waktu bermain cukup lebih mampu beradaptasi di lingkungan sekolah, dengan peningkatan pada perilaku belajar dan keterampilan pemecahan masalah.
Saat bermain, anak mengembangkan kemampuan motorik, kreativitas, dan keterampilan sosial. Misalnya, bermain dengan bola membantu anak melatih motorik halus, sedangkan bermain peran membantu mereka belajar berkomunikasi dan memahami emosi.
UNICEF juga menyebutkan bermain adalah hak setiap anak di dunia, karena manfaatnya luar biasa. Melalui bermain, anak-anak belajar menghadapi tantangan, mencoba hal baru, dan menemukan solusi dari persoalan yang dihadapi.
Ketika anak bermain puzzle hewan, mereka mencoba menyusun potongan gambar sekaligus mempelajari tentang nama-nama hewan. Faktanya, tidak sedikit anak yang memiliki berbagai macam kesibukan seperti les maupun akses ke gawai yang akhirnya menghabiskan waktu untuk bermain.
Bermain puzzle, merangkai balok dan menggambar atau mewarnai dapat memancing kreativitas sesuai keinginan mereka. Orang tua dapat memulainya dengan mengajak anak bermain bersama, misalnya anak menjadi pilot yang menentukan arah permainan.
Baca juga: Ini Cara menjadi Orang Tua yang Baik untuk Anak di Era Digital |
Momen bermain bersama menjadi waktu berharga untuk mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Sesuai dengan teori bermain 20-30 menit dengan anak, yang disampaikan oleh Piaget dan Erikson yang menyebutkan, bermain adalah kunci konsolidasi pembelajaran dan pembentukan diri.
Orang tua tidak hanya membantu perkembangan fisik dan mental anak tetapi juga menciptakan kenangan indah yang mendukung rasa percaya diri mereka dengan melibatkan diri secara aktif.
Fondy Prasetio, Headmaster Cakap Kids Academy, mengatakan bermain menjadi sarana rekreasi atau hiburan bagi anak. Selain itu, faktor penting dalam perkembangan kemampuan belajar anak.
"Bermain adalah jembatan untuk menghubungkan dunia anak dengan pembelajaran. Saat orang tua meluangkan waktu untuk bermain bersama, mereka tidak hanya mendukung perkembangan anak secara fisik dan mental, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih erat dan penuh makna," ujar Fondy dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 21 November 2024.
Anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, kreatif, dan siap menghadapi masa depan dengan bermain yang terarah dan dukungan orang tua. Selain itu, dapat mendukung stimulasi kemampuan berpikir, perkembangan emosi dan fokus anak untuk berkembang dan memahami hal-hal yang baru dipelajari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News