Ilustrasi/Medcom.id
Ilustrasi/Medcom.id

Bagaimana Cara Membuat Puisi? Ini Unsur Pembangun yang Harus Diperhatikan

Citra Larasati • 13 Desember 2022 13:09
Jakarta:  Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Sobat Medcom pasti akan dipertemukan dengan salah satu materi tentang puisi, baik bagaimana cara membuatnya hingga cara membacanya.  Nah agar kamu sudah siap ketika materi itu datang, ada baiknya menyimak artikel berikut ini yang akan membahas a-z tentang puisi.
 
Sejumlah puisi yang Sobat Medcom kenal dan kerap dijadikan rujukan saat pembelajaran biasanya adalah karya-karya penyair kawakan di Tanah Air.  Seperti puisi karya Chairil Anwar, W. S. Rendra, Sapardi Djoko Damono, dan sebagainya.
 
Puisi tersebut di tangan para maestro menjadi sebuah karya yang tak hanya indah, namun juga bermakna.  Namun untuk bisa membuat sebuah karya puisi yang baik dan indah, Sobat Medcom harus memahami apa saja unsur pembangun yang terdapat di dalam sebuah puisi.

Dikutip dari laman Ditjen SMP, ada lima unsur pembangun di dalam puisi, yaitu majas, irama, kata konotasi, kata berlambang, dan juga imaji. Yuk kita bahas satu per satu!

1. Majas

Dalam membaca sebuah puisi, biasanya terdapat “bahasa-bahasa” tertentu untuk menggambarkan suatu hal di dalamnya. Kata-kata atau rangkaian kata itulah yang disebut dengan majas.
 
Majas adalah bahasa kias yang digunakan untuk melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Ada banyak sekali jenis majas, beberapa yang terkenal seperti personifikasi, hiperbola, eufimisme, ironi, retorika, dan sebagainya.
 
Sebagai contoh, majas personifikasi misalnya seperti “Pena itu menari-nari di atas kertas.” Contoh lainnya majas ironi, misalnya kalimat “Santun sekali perilakunya, berbicara saja harus dengan berteriak.”

2. Irama

Seorang penampil ketika membacakan sebuah puisi pasti tidak dengan datar-datar saja. Agar pembawaannya lebih menakjubkan, tentunya diperlukan irama yang menyesuaikan dengan teks puisinya.
 
Irama adalah alunan bunyi yang teratur dan berulang-ulang. Irama berfungsi memberi jiwa pada kata-kata dalam sebuah puisi.

3. Kata Konotasi

Kata-kata dalam puisi memang banyak menggunakan kata konotasi. Kata-kata tersebut merupakan kiasan atau suatu perbandingan.
 
Misalnya, kata benteng pada lirik kita berdiri bersama mencipta benteng kokoh memiliki makna konotasi, yaitu kekuatan yang diharapkan dapat dibangun oleh bangsa Indonesia.

4. Lambang

Lambang adalah sesuatu, seperti gambar, tanda, ataupun kata yang menyatakan maksud tertentu serta dapat dipahami oleh pembaca. Misalnya, bunga melambangkan keindahan merah melambangkan keberanian, dan lain sebagainya.

5. Imaji

Dalam penulisan puisi, terkadang pembuatnya menyelipkan beberapa kata yang bertujuan menimbulkan imajinasi atau khayalan seolah-olah pembaca atau pendengarnya merasakan, mendengar, atau melihat apa yang diungkapkan oleh penulis puisi. Misal seperti kata bersinar, diterpa kehangatan, dan sebagainya.
 
Nah itu dia sejumlah unsur pembangun puisi. Unsur-unsur tersebut tentunya sangat berguna membuat puisi yang kalian buat atau kalian bawakan menjadi lebih indah dan menarik. Setelah membacanya, jangan ragu untuk mencobanya ya, siapa tahu kelak Sobat Medcom dapat menjadi penyair terkenal di Indonesia.
Baca juga: Memahami Apa itu Musikalisasi Puisi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan