Idealnya, Butuh Waktu 13 Tahun Agar Kurikulum Dapat Berjalan Baik

Jakarta:  Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah mengatakan bahwa dalam menerapkan kurikulum di Indonesia memang tidak dapat dilihat hasilnya secara instan.  Butuh waktu yang cukup setidaknya 8-13 tahun hingga sebuah kurikulum dapat berjalan dengan baik.
 
Sehingga bongkar pasang kurikulum yang terjadi belakangan ini dikhawatirkan akan kontraproduktif dengan target tujuan pendidikan nasional secara keseluruhan.  Ferdiansyah pun menyatakan terdapat sejumlah tahapan penerapan kurikulum.
 
"Dalam kebijakan nasional untuk kurikulum akan memakan waktu paling cepat 8 sampai 9 tahun agar kurikulum dapat dimengerti," sebutnya dalam siaran youtube Vox Populi Institute Indonesia, dikutip Selasa, 10 Mei 2022.
Selanjutnya akan membutuhkan waktu 9 sampai 11 tahun agar kurikulum dapat dipahami. Setelah tahun itu terlewati barulah kurikulum bisa berjalan dengan baik.
 
"Setelah 12 sampai 13 tahun baru dapat dijalankan dengan baik," terangnya.
 
Baca juga:  Kurikulum Merdeka Dinilai Produk Belum Matang, Guru Besar UPI: Mengkonsumsi Bisa Jadi Masalah
 
Ukuran tersebut didapatnya ketika berkaca dari peralihan-peralihan kurikulum yang ada. Misalnya peralihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 menjadi Kurikulum 2013.
 
"KTSP ke Kurikulum 2013 itu jaraknya tujuh tahun tapi tak semua bisa menjalankan 100 persen itu kurikulum baru, padahal sudah banyak kesamaannya," tutup Ferdiansyah.