Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati menjelaskan proyek kerja sama ini menggandeng ITS, ITB, UI, dan UGM bersama NTU Singapura. Kerja sama ini dijalin untuk bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“Nantinya kerja sama berupa joint research, researcher exchanges, joint supervision untuk master maupun program PhD, dan juga joint publications,” papar Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 Desember 2022.
Bambang mengatakan topik utama dalam penelitian ini adalah renewable energy, circular economy, dan smart cities. Kerja sama ini juga telah merancang proyek unggulan berupa living lab untuk renewable energy dan eco campus.
Dia menuturkan kerja sama ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan NTU. Keempat perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia tersebut dipilih atas dasar keunggulan dalam bidang masing-masing untuk membangun dan menghasilkan riset dan inovasi kelas dunia.
Adapun, struktur pembiayaan berasal dari kedua pihak, yakni NTU Singapura dan Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Penandatanganan kerja sama antara Kemendikbudristek dan NTU Singapura digelar di Jakarta pada 14 Desember 2022.
Pada saat yang sama juga ditandatangani kerja sama antara Kemendikbudristek dan LPDP untuk pembiayaan proyek Indonesia NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI). Namun, masih banyak persiapan yang diperlukan, seperti detail topik penelitian, alokasi pendanaan, dan personel yang terlibat.
Penunjukan ITS sebagai salah satu dari empat PTN tak terlepas dari keterlibatan dalam menghasilkan riset dan inovasi kelas dunia. ITS sebagai pembina Eastern Part of Indonesia University Network (EPI-Unet) diharapkan dapat menggandeng kampus-kampus EPI-Unet di masa mendatang pada program ini.
Penggarapan proposal kerja sama ini turut melibatkan peneliti di bawah koordinasi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS. Kerja sama ini nantinya bisa menjadi kolaborasi dari peneliti kampus yang terlibat dengan NTU.
“Pada masing-masing kampus akan dibentuk joint institute yang akan mengawal jalannya project selama lima tahun ke depan,” jelas dosen Departemen Teknik Mesin tersebut.
Bambang berharap kerja sama ini berjalan baik dan menghasilkan output sesuai rencana. “Tak hanya peningkatan mutu pendidikan dan penelitian di ITS, semoga ITS juga bisa berdampak positif bagi masyarakat dan kancah internasional,” kata Bambang.
Baca juga: 4 Beasiswa Fully Funded Ini Bikin Jalan Kuliahmu ke NTU Singapura Makin Mulus |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News