Nadiem Makarim dalam webinar Literasi Digital kepada ASN di lingkungan Kemendikbudristek. DOK Kemendikbud
Nadiem Makarim dalam webinar Literasi Digital kepada ASN di lingkungan Kemendikbudristek. DOK Kemendikbud

Nadiem: Pemahaman Literasi Digital Kunci Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Renatha Swasty • 26 Maret 2024 10:54
Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan digitalisasi manajemen aparatur sipil negara (ASN) merupakan hal penting di tengah era perkembangan teknologi terkini. Dia menyebut digitalisasi tata kelola ASN tidak hanya berupa penyediaan alat teknologi, namun juga pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut. 
 
“Kapabilitas SDM dengan literasi digital yang memadai adalah kunci mewujudkan organisasi kementerian dengan pola pikir digital (digital mindset),” kata Nadiem dalam Webinar Literasi Digital kepada ASN di lingkungan Kemendikbudristek dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Maret 2024.
 
Nadiem menjelaskan kapabilitas literasi digital terbagi dalam empat dimensi, yaitu ketrampilan digital, etika digital, kebudayaan digital, dan keamanan digital. SDM Kemendikbudristek dapat membangun karakter tangguh, jiwa nasionalisme tinggi, dan kemampuan komunikasi andal
melalui pemahaman empat dimensi tersebut. 

Kemendikbudristek menyambut baik rancangan Kemenkominfo dalam penyelenggaran pelatihan digital sektor pemerintahan bagi ASN Kemendikbudristek. Dia berharap melalui pelatihan ini seluruh ASN Kemendikbudristek mampu mendayagunakan berbagai elemen dalam teknologi digital. 
 
"Untuk menguatkan budaya inovasi, meningkatkan kinerja, dan memberikan nilai tambah dalam pelayanan pada masyarakat, khususnya upaya kita dalam melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar,” tegas Nadiem.
 
Sementara itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan peningkatan kemampuan pemanfaatan internet secara aman dan produktif terbukti semakin penting di tengah pesatnya penetrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Budi menilai kondisi tersebut harus menggugah kesadaran masyarakat, khususnya ASN dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia.
 
Budi mengatakan pemerintah melalui Kemenkominfo akan menghadirkan pelatihan Literasi Digital Sektor Pemerintahan (LDSP) secara masif. Hal ini untuk terus meningkatkan angka indeks literasi digital Indonesia yang pada 2023 berada di 3,65 persen dari skala 5 persen atau setara dengan tingkat sedang. 
 
Secara ekonomi, literasi digital bermanfaat untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja, partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kegiatan berbasis ekonomi digital, dan mewujudkan inklusi digital. Literasi digital juga berpengaruh pada aspek sosial dan budaya. 
 
Pengaruh tersebut membantu masyarakat bereaksi bijak dalam perkembangan teknologi sehingga mampu terhindar dari dampak negatif pemanfaatan teknologi tersebut. Sejak 2017, program literasi digital Kominfo telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 24,8 juta peserta di Indonesia. 
 
Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) telah memiliki 142 jejaring dari berbagai latar belakang, baik komunitas, akademisi, perusahaan teknologi, dan organisasi masyarakat. "GNLD juga menjadi upaya pemerintah untuk memperkuat kecakapan digital dasar masyarakat, mencegah penyebaran konten negatif, serta menciptakan ruang digital yang aman dan produktif,” ucap Budi. 
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya kecapakan digital. Jokowi menilai tantangan di dunia digital semakin besar, salah satunya adalah munculnya konten negatif dan meningkatnya jumlah kejahatan pada ruang digital. 
 
“Kewajiban kita untuk terus menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif, membanjiri ruang digital dengan konten positif, sehingga membuat ruang digital yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian,” tegas dia. 
 
Jokowi menuturkan literasi digital adalah kerja besar bagi semua pihak untuk melahirkan banyak dampak positif dari penggunaan internet dan melahirkan masyarakat yang melek literasi digital. “Semoga semangat ini terus berkembang sehingga mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja konret agar masyarakat semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” tegas Jokowi.
 
Tahun ini, Kemendikbudristek kembali mengikuti program pelatihan LDSP. Webinar dan e-Learning Literasi Digital diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan diikuti lebih dari 80.000 pegawai ASN Kemendikbudristek yang terdiri atas PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Webinar berlangsung hibrida pada 25-28 Maret 2024.
 
Baca juga: Fenomena War Takjil, Keberhasilan Literasi Digital 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan