Kesuksesan tersebut tak terlepas dari kepiawaian Jobs dalam memimpin perusahaannya. Dia terkenal sebagai sosok yang perfeksionis dan
detail-oriented.
Namun, sikap Jobs yang demikian justru menjadi boomerang bagi dirinya. Akibat terlalu disiplin terhadap karyawan dan berbeda visi dengan presiden Apple, Jobs dipecat dari perusahaannya sendiri pada 1985.
Hengkangnya Jobs dari Apple ternyata membuat perusahaan itu mengalami kerugian hampir sebesar USD1 miliar. Untuk mengatasi krisis tersebut, dewan direksi menunjuk Gil Amelio sebagai CEO pada 1996.
Setahun kemudian, Jobs kembali ke Apple karena perusahaan tersebut mengakuisisi NeXT–perusahaan komputer yang dibangun oleh Jobs usai dipecat dari Apple. Namun, pria bernama lengkap Steve Paul Jobs itu enggan menjabat sebagai CEO dan lebih memilih menjadi penasihat.
Kehadiran Jobs seolah menjadi angin segar bagi Apple. Dengan ide-ide barunya, saham perusahaan tersebut meroket. Kejayaan Apple ini membuat Jobs ‘terpaksa’ kembali menjadi CEO.
Berkat tangan dinginnya, Apple di bawah kepemimpinan Steve Jobs berhasil meluncurkan berbagai macam gadget. Mulai dari iMac, Apple Store, iPod, iPad, dan iPhone. Hingga saat ini, Apple menjadi perusahaan paling berharga di dunia yang telah merevolusi teknologi.