"Uni Eropa membangun semacam aliansi untuk menyebarkan nilai bersama dan meningkatkan kualitas dan daya saing pendidikan di negara-negara Eropa di berbagai bidang," ujar Vincent Piket dalam diskusi virtual "Pemulihan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi" di Jakarta, Rabu, 29 September 2021.
Ia mengatakan, inisiatif tersebut menjadi landasan dari berbagai hal yang tengah dikerjakan Uni Eropa. "Inisiatif tersebut berhasil dan selama empat tahun terakhir berhasil menciptakan ruang pendidikan bagi seluruh siswa. Mahasiswa-mahasiswi Eropa akan menghabiskan 1 semester atau 1 tahun di kampus lain untuk mempelajari bahasa asing atau budaya dari negara Eropa lainnya," kata Piket.
Uni Eropa menciptakan suatu sistem yang dapat diakui dengan mudah oleh universitas lainnya di Eropa dengan adanya standarisasi dalam hal satuan kredit semester (SKS) dan gelar diploma. "Kita menciptakan suatu sistem yang dapat diakui dengan mudah oleh satu universitas dengan universitas yang lain dan pada 2025 kami menargetkan menciptakan suatu sistem pengakuan secara otomatis," kata dia.
Baca juga: Intip Berbagai Program Beasiswa Kuliah dari Pemerintah Jerman
Kemudian, lanjut dia, adanya kartu mahasiswa Eropa yang memudahkan pemegang kartu tersebut dapat mengakses sumber daya di berbagai universitas di Eropa.
"Akses berbagai sumber daya di berbagai universitas yang lain sehingga memungkinkan para siswa dapat mengikuti kursus daring dari universitas lain secara langsung," kata dia.
Uni Eropa juga menjalankan program penelitian dan inovasi yang didanai secara publik. "Penelitian di berbagai topik dan fasilitas ini juga tersedia bagi publik. Topik yang diprioritaskan sekali yaitu agenda hijau terkait dengan perubahan iklim, pertanian dan sebagainya," ujar Piket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
