"Investor mungkin lebih optimistis tentang arus kas masa depan karena mereka mungkin percaya bahwa keberagaman meningkatkan profitabilitas. Atau mereka mungkin menggunakan tingkat diskon yang lebih rendah ketika menilai perusahaan dengan dewan yang gendernya beragam," kata dia dalam presentasinya pada Sabtu, 16 April 2022.
Dalam penemuannya, Rau menjelaskan bahwa 47 persen pemilik institusional memegang saham IPO perusahaan yang berbeda gender. Dan hanya 40 persen yang memegang saham IPO tidak berbeda gender atau satu gender.
Hal ini sejalan dengan kesimpulan yang disampaikan bahwa keberagaman gender memengaruhi level dari IPO underpricing di Amerika Serikat selama beberapa dekade terakhir.
Lebih jauh dijelaskan bahwa IPO dengan minimal satu perempuan di dalam jajarannya memiliki level underpricing yang lebih tinggi dibandingkan dengan IPO dengan jajaran dewan yang seluruhnya diisi oleh laki-laki.
Baca: Di Kuliah Kehormatan UNJ, Prof Avanidhar Subrahmanyam Paparkan Risiko Trading
Pada seminar daring kali ini, Rau juga menjelaskan bahwa keberagaman gender dapat meningkatkan nilai perusahaan karena dapat mengurangi biaya modal.
Rangkaian seminar internasional Economics Expo 2022 diselenggarakan untuk memperingati Dies Natalis ke-17 FE UNJ. Seminar ini memiliki tema besar "Bersinergi dalam Keberagaman, Semangat, dan Inovasi".
FE UNJ menggandeng dua universitas dalam menyelenggarakan seminar ini, yakni Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dan Fakultas Bisnis Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id