Dia menuturkan BRIN mulai melansir skema fasilitasi pengujian produk inovasi kesehatan yang mencakup uji praklinis, uji klinis, dan lain-lain. Baik untuk riset obat, vaksin, maupun alkes.
“Skema fasilitasi ini dikelola oleh Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, tetapi pada saat skema untuk industri dijalankan dan ditangani oleh Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN,” tutur dia.
Handoko menekankan skema tersebut terbuka bagi siapa saja. Sehingga gagasan riset untuk kandidat obat, vaksin, dan alkes bisa datang dari periset BRIN, kampus, komunitas, bahkan juga dari periset di bidang industri.
Kandidat tersebut apabila telah diterima akan ditetapkan oleh Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN untuk pembiayaan, proses pengujian, dan lain-lain. Kemudian, yang melakukan selanjutnya adalah tim dari Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN.
Fasilitasi itu tidak akan mengalir ke inventor langsung, tetapi akan digunakan oleh Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi untuk membiayai tim pengujian yang dibentuk sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.
Handoko menyebut hal ini untuk memastikan selain masalah independensi dari hasil uji itu sendiri, juga untuk memastikan proses tidak akan membebani periset dan industri. “Saat mulai dijalankan Deputi Pemanfaatan akan mencari mitra industri, karena hal ini dilakukan atas nama mitra industri. Jadi, mitra industri inilah, yang kami undang untuk menjadi calon mitra,” ucap Handoko.
Handoko menyebut bila hal itu tak berhasil tidak menjadi masalah. Hal itu risiko yang memang harus diambil dan ditanggung oleh pemerintah melalui BRIN.
“Namun, apabila berhasil, kami akan meminta lisensi. Relasinya itu tetap relasi Business to Business yang fair, transparan, dan terbuka. Memenuhi koridor regulasi keuangan, termasuk dalam konteks BRIN sebagai lembaga pemerintah, tetapi dari sisi bisnis itu juga sangat visible, dan transparan,” tutur Handoko.
| Baca juga: Erick Thohir Ingin Indonesia Jadi Contoh Industri Kesehatan Global |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id