Abon hasil buatan siswa SMP Negeri 7 Makassar. Medcom.id/Renatha Swasty
Abon hasil buatan siswa SMP Negeri 7 Makassar. Medcom.id/Renatha Swasty

Proyek Sekolah Penggerak SMP Negeri 7 Makassar: Sulap Ikan Tak Laku di Pasar Jadi Abon

Renatha Swasty • 23 Juni 2022 19:03

Kini, kelompok sudah berhasil membuat 100 pak abon. Mereka juga menjual abon dengan merek 'Abon Premium Ikan Tuna' itu seharga Rp20 ribu ke lingkungan terdekat sekolah.
 
Tak sampai di situ, Abon buatan siswa SMP Negeri 7 Makassar bakal dipamerkan dalam Borobudur Student Festival 2022 di Magelang pada 27 Juni-2 Juli 2022.
 
Katima mengaku senang abon bikinan sekolahnya bisa dipamerkan di acara Kemendikbudristek itu. Apalagi, kelompok mereka sempat diragukan.

"Senang sekali, ternyata produk yang dibilang gitu-gitu saja bisa dipamerkan," kata Katima.

Proyek-proyek SMP Negeri 7

Tercatat, SMP Negeri 7 sudah menjalankan tujuh proyek sebagai implementasi Pelajar Pancasila dan penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Penggerak. Siswa dan guru juga berkolaborasi membuat sejumlah hal, antara lain komposter pupuk organik. Pembuatan pupuk cair itu memanfaatkan sampah dari penjual sayur di pasar dekat sekolah.
 
"Dekat pasar ternyata itu banyak potensi sampah dari penjual sayur, diambil dibuat menjadi pupuk organik pupuk cair," beber Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Muhammad Nasir.
 
Nasir mengungkapkan murid tak cuma belajar membuat pupuk cair. Mereka juga kini sudah ahli menghitung sampah sekian bisa menghasilkan pupuk cair sekian.
 
Proyek Sekolah Penggerak SMP Negeri 7 Makassar: Sulap Ikan Tak Laku di Pasar Jadi Abon
Pupuk cair bikinan murid SMP Negeri 7 Makassar. Medcom.id/Renatha Swasty
 
Adapula rekayasa penjernihan air. Nasir menyebut sekolah terletak di dekat pantai sehingga air kurang bagus.
 
"Sehingga kami coba untuk megedukasi bisa melakukan penjernihan air dan mereka melakukannya," tutur Nasir.
 
Proyek lainnya mempertahankan sastra lisan Makassar yang mulai punah. Siswa dan guru mengunjungi penduduk Kelong untuk mempelajari hal itu.
 
Nasir menyebut anak-anak juga membuat proyek lain seperti daur ulang dengan mendatangi tempat pembuangan akhir (TPA) terbesar di Makassar. Anak-anak juga dilatih soal politik dengan orasi dan membahas kepemiluan dengan bupati.
 
"Saya sangat bangga, pertanyaan anak-anak pada Bupati luar biasa. Betul-betul ini profil Pelajar Pancasila mengembangkan anak-anak," kata Nasir.
 
Baca: PPDB Laris Manis Berkat Jadi Sekolah Penggerak
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan