Dalam orasinya, Amarulla menekankan pentingnya Sivitas Akademika Poltek Nuklir untuk memahami sepenuhnya kebijakan pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"RPJMN 2020-2024 diarahkan pada iptek inovasi sebagai bagian dari pilar produktivitas. Untuk membangun manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," kata Octavian dalam orasi ilmiahnya, Rabu, 27 September 2023.
Dalam kebijakan pengembangan Iptek itu, Octavian mengatakan beberapa faktor patut dipedomani:
- Pemanfaatan iptek sebagai penghela pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;
- Peningkatan kapabilitas adopsi teknologi dan inovasi;
- Penciptaan ekosistem inovasi peningkatan efektivitas; dan
- Pemanfaatan dana iptek inovasi.
Dia melanjutkan, sebagai satu-satunya Poltek Nuklir di Indonesia, maka kurikulum ketiga Program Studi dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kapasitas intelektual para dosen dan staf kependidikan. Para mahasiswa juga didorong memiliki keunggulan komparatif sekaligus keunggulan kompetitif.
"Tidak banyak negara di dunia yang memiliki Politeknik Teknologi Nuklir, sehingga para alumni memiliki peluang yang besar untuk bisa bekerja di luar negeri. Beberapa organisasi internasional dan industri regional selalu membutuhkan lulusan Poltek Nuklir," kata Octavian.
Waka BRIN juga berpesan agar para alumni tetap bersemangat melanjutkan jenjang pendidikan hingga mencapai doctor dan post-doctoral di bidang teknologi nuklir.
"Indonesia Emas 2045 merupakan kesempatan para pakar teknologi nuklir Indonesia untuk berkontribusi positif bagi pembangunan nasional," kata dia.
Baca: InaRI Expo 2023: Dari Riset dan Inovasi untuk Indonesia yang Lebih Baik
Sidang Senat Terbuka Wisuda Politeknik Teknologi Nuklir TA 2023 dilaksanakan pada 27 September 2023 di Yogyakarta. Hadir para pejabat BRIN dan perwakilan dari Ditjen Vokasi Kemendikbud Ristek, Bapeten, Pemprov DIY, dan beberapa perguruan tinggi.
Sebanyak 102 Sarjana Terapan Teknik yang diwisuda. Terdiri atas 33 Sarjana dari Program Studi Teknokimia Nuklir; 33 dari Program Studi Elektronika Instrumentasi; dan 36 Sarjana dari Program Studi Elektro Mekanika.
Tampil sebagai lulusan terbaik adalah Isna Sylmi Qaira dari Program Studi Teknokimia Nuklir dengan IPK 3,99.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
