Kampus Binus University

11 PTS Terbaik di Indonesia Masuk QS AUR 2026, Ada BINUS, UMN hingga UPH

Citra Larasati • 05 November 2025 14:44

Jakarta: Sebanyak 11 perguruan tinggi swasta (PTS) Indonesia masuk ke daftar universitas terbaik di Asia versi Asia University Rankings 2026. Pemeringkatan ini diterbitkan Quacquarelli Symonds, lembaga riset dan pendidikan tinggi yang berbasis di London, Inggris.

Universitas Hong Kong menempati peringkat teratas di Asia dalam peringkat regional tahun ini, yang mencakup lebih dari 1.500 institusi akademik terkemuka.

QS menerbitkan penmeringkatan ini satu tahun sekali sejak 2009. QS Asia University Rankings menyoroti universitas-universitas teratas di Asia setiap tahunnya.

QS AUR 2026 menggunakan metode penyusunan peringkat yang menggunakan 11 indikator penilaian yang dikembangkan melalui konsultasi dengan pakar dan pemangku kepentingan regional. Indikator penilaian ini mencerminkan prioritas utama bagi universitas-universitas di Asia, dengan memanfaatkan sebanyak mungkin data yang tersedia.

11 Indikator QS Asia University Rankings 2026

1. Reputasi akademik (30%)

Ini dievaluasi menggunakan data dari survei global besar yang dilakukan QS setiap tahun terhadap akademisi. Hasil survei ini, yang meminta akademisi untuk mengidentifikasi universitas terkemuka di bidang keahlian mereka, juga digunakan dalam peringkat dan laporan lain yang diproduksi oleh QS, termasuk QS World University Rankings dan QS World University Rankings by Subject.

Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang universitas mana yang memiliki reputasi terkuat di kalangan komunitas akademis internasional.

2. Reputasi pemberi kerja (20%)

Ini juga dievaluasi menggunakan hasil survei internasional besar, kali ini terhadap pemberi kerja lulusan, yang diminta untuk mengidentifikasi universitas yang mereka anggap menghasilkan lulusan berkualitas tertinggi. Hasil survei ini digunakan untuk mendukung sejumlah proyek penelitian QS lainnya, mencerminkan pentingnya keterserapan kerja dan prospek pekerjaan bagi calon mahasiswa dan lulusan universitas saat ini.

3. Perbandingan dosen/mahasiswa (10%)

Indikator ini menilai perbandingan antara jumlah staf akademik penuh waktu yang dipekerjakan per mahasiswa yang terdaftar. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang seberapa banyak waktu interaksi dan dukungan akademik yang dapat diharapkan oleh mahasiswa di institusi tersebut.

4. Jaringan penelitian internasional (10%)

Menggunakan data dari Scopus, indikator ini menilai tingkat keterbukaan internasional dalam hal kolaborasi penelitian untuk setiap institusi yang dievaluasi. Untuk menghitung indikator ini, Indeks Margalef, yang banyak digunakan dalam ilmu lingkungan, telah diadaptasi untuk menghasilkan skor yang memberikan gambaran tentang keragaman kolaborasi penelitian institusi dengan institusi lain di berbagai lokasi di dunia.

5. Sitasi per artikel (10%) dan artikel per dosen (5%)

Kedua indikator ini dievaluasi menggunakan data dari basis data Scopus tentang publikasi penelitian dan sitasi. Yang pertama menilai jumlah sitasi per artikel penelitian yang diterbitkan, bertujuan untuk memberikan gambaran tentang dampak penelitian institusi tersebut dalam komunitas penelitian. Yang kedua menilai jumlah artikel penelitian yang diterbitkan per dosen. Ini memberikan gambaran tentang produktivitas penelitian keseluruhan universitas.

6. Staf dengan gelar PhD (5%)

Indikator ini menilai proporsi staf akademik yang memiliki gelar PhD. Hal ini melengkapi indikator rasio dosen/mahasiswa, keduanya bertujuan untuk memberikan ukuran proxy komitmen institusi terhadap pengajaran berkualitas tinggi.

7. Proporsi staf internasional (2,5%) dan proporsi mahasiswa internasional (2,5%)

Empat indikator terakhir bertujuan untuk menilai seberapa ‘internasional’ setiap universitas, mencerminkan fakta bahwa internasionalisasi merupakan prioritas utama bagi universitas di Asia dan di setiap wilayah dunia. Dua indikator ini, yang juga digunakan dalam QS World University Rankings, menilai proporsi staf dan mahasiswa di universitas yang dikategorikan sebagai ‘internasional’.

8. Proporsi mahasiswa pertukaran masuk (2,5%) dan proporsi mahasiswa pertukaran keluar (2,5%)

Dua indikator terakhir ini, yang tidak digunakan dalam peringkat global, memberikan wawasan tambahan tentang aktivitas internasionalisasi di universitas-universitas di Asia, dengan menilai ukuran relatif program pertukaran mahasiswa masuk dan keluar di setiap institusi.

Hasil keseluruhan QS Asia University Rankings dipublikasikan dalam tabel online interaktif, yang memungkinkan pengguna membandingkan kinerja universitas pada indikator individu atau melihat universitas dengan skor gabungan tertinggi. Untuk mengakses fungsi lengkap tabel, Anda perlu login atau mendaftar sebagai anggota situs – ini gratis dan memungkinkan Anda mengakses konten dan sumber daya eksklusif.