Berburu jaringan internet juga menjadi rutinitas pelajar di Desa Tanampulu, Banawa Selatan, Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Desa Tanampulu merupakan salah satu desa terisolir dari jaringan telekomunikasi yang berada sekitar 65 kilometer dari ibu kota Sulteng, Palu.
Para siswa harus menuju salah satu spot sinyal internet demi bisa mengakses pembelajaran. Kabar baiknya, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) mulai melakukan pembangunan tower Base Transceiver Station (BTS) untuk membuka akses jaringan telekomunikasi di desa tersebut.

Pelajar di Desa Tanampulu belajar daring di salah satu spot sinyal internet. Foto: MI/Briyanbodo Hendro.
Kejenuhan belajar jarak jauh, jadi musuh lainnya dalam upaya mempertahankan pendidikan di tengah pandemi. Organisasi LaporCovid19 bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) melakukan survei terkait persepsi orang tua ketika anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebanyak 23.015 orang tua mengikuti survei tersebut.
Kolaborator Ilmuwan LaporCovid19, Dicky Pelupessy menyampaikan siswa PAUD yang bosan PJJ mencapai 54,88 persen. Kemudian, SD 52,98 persen, SMP 48,14 persen, dan SMA 44,15 persen.
Menurut dia, tingkat kebosanan anak juga dipengaruhi oleh seberapa sering orang tua mendampingi anak. Terlihat dari besarnya persentase anak PAUD yang merasa kebosanan.
Baca: Jalan Gelap Disabilitas, Nyalakan Terang di Manchester
Butuh Optimisme
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, pelajaran utama yang bisa diambil dari sederet pengalaman pembelajaran di masa pandemi ini yaitu betapa tangguhnya bangsa Indonesia. Dengan segala tantangan yang ada, kata dia, bangsa Indonesia bisa beradaptasi terhadap metode belajar di waktu yang sangat cepat.Nadiem menilai, kemampuan bangsa Indonesia bergotong royong dan beradaptasi untuk tetap melanjutkan pembelajaran di masa sulit ini sangat luar biasa. Begitu pula partisipasi orang tua dengan segala keterbatasan untuk membantu anak-anak belajar.
"Itu pembelajaran luar biasa yang bisa saya ambil. Berbagai macam tantangan dan kesulitan, masyarakat punya resiliensi yang baik," ujar Nadiem dalam program Newsmaker Medcom.id.