"Tapi selama lima tahun ini tidak ada evaluasi terhadap implementasi atau efektivitas dampak dari episode Merdeka Belajar yang berjilid-jilid itu," kata Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim kepada Medcom.id, Kamis, 17 Oktober 2024.
Ia berharap menteri bidang pendidikan yang baru dapat melakukan evaluasi terhadap program Merdeka Belajar. Satriwan meminta tak ada lagi model episode berjilid-jilid.
"Abdul Mu'ti (kandidat calon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) bisa menggunakan pendekatan yang berbeda. Tidak hanya gemar memproduksi istilah atau jargon seperti Nadiem," kata dia.
Satriwan berharap menteri pendidikan baru tidak hanya memproduksi jargon. Namun, juga bisa menyentuh esensi dan substansi persoalan yang ada.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta pada Senin, 14 Oktober 2024. Mu'ti mengaku diminta Prabowo memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Tadi Pak Prabowo menyampaikan memberikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan insyaallah saya didampingi oleh wakil menteri," ujar Mu'ti.
Mu'ti menyatakan siap menerima amanah itu. Dia mengungkapkan Prabowo menyampaikan agar memajukan pendidikan Indonesia karena sejatinya pendidikan menjadi kunci untuk membangun bangsa.
| Baca juga: Guru Khawatir Pergantian Pemerintahan Bakal Hilangkan Kebijakan Merdeka Belajar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
