Namun, sektor UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan. Mulai dari akses pembiayaan, pasar dan rantai pasok, hingga rendahnya literasi keuangan, khususnya di daerah pedesaan.
Untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang tersebut, perlu dukungan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Hal ini pula yang menjadi visi platform layanan keuangan digital bagi ekonomi akar rumput, Amartha.
Melalui The 2025 Asia Grassroots Forum, Amartha ingin memperluas perspektif bagi investor global untuk bisa percaya pada potensi besar di akar rumput. UMKM diyakini memiliki resiliensi yang baik.
"Terutama dengan adanya dukungan teknologi keuangan inklusif, serta ekosistem yang mendukung tumbuhnya kewirausahaan," sebut Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, di Nusa Dua, Bali, Kamis, 22 Mei 2025.
Taufan menuturkan Amartha telah berhasil menggaet puluhan institusi berskala global untuk menyalurkan permodalan bagi UMKM. Termasuk, membangun infrastruktur keuangan digital yang inklusif.
"Ini merupakan bukti bahwa Amartha memiliki transparansi dan kredibilitas tata kelola yang diakui secara internasional," ujar dia.
Data Impact Investing in Asia 2024 menunjukkan 97 persen dari sektor swasta di Asia Tenggara merupakan sektor UMKM. UMKM mampu menyerap hingga 85 persen tenaga kerja dan menyumbang 45 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kawasan.
Minat investasi terhadap Asia Tenggara juga terus meningkat. Dengan 49 persen impact investor global berencana meningkatkan alokasinya di Asia Tenggara pada tahun 2025.
"Melalui dukungan modal, teknologi yang inklusif, dan juga pendampingan, sektor akar rumput berpeluang menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
Cluster CEO Standard Charted Indonesia, Donny Donosepoetro, mengatakan untuk mendorong pertumbuhan inklusif di sektor akar rumput dapat dumulai dengan memperluas pemberdayaan pelaku UMKM. Namun, perlu pula diperhatikan tantangan yang mengikutinya.
"Salah satu tantangan utama bagi bank internasional adalah menyalurkan pembiayaan secara langsung ke sektor mikro karena keterbatasan jangkauan dan infrastruktur. Di Standard Chartered, kolaborasi kami dengan perusahaan seperti Amartha dan PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK) merupakan bukti nyata bahwa kami mampu berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan UMKM," tutur dia.
The 2025 Asia Grassroots Forum berlangsung pada 21-23 Mei 2025 di Nusa Dua, Bali. Acara ini melibatkan lebih dari 700 peserta dari 15 negara yang mencakup investor, institusi pemerintah dan regulator, sektor swasta, akademisi, hingga komunitas wirausaha ultra-mikro.
Forum internasional ini menjadi wadah bagi investor global termasuk sovereign wealth fund untuk berinvestasi dan berkolaborasi. Acara ini diharapkan menjadi pembuka untuk mendukung dan meningkatkan ekonomi akar rumput.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id