Nasir mengatakan sudah ada tujuh proyek yang dibuat guru dan siswa, antara lain hidroponik, pembuatan abon, komposter pupuk, agen anti bullying, hingga menghidupkan kembali sastra lisan Makassar, Kelong. Seluruh proyek itu dikerjakan di luar sekolah dengan melibatkan pihak-pihak yang ahli di bidangnya.
Pembuatan abon misalnya, siswa-siswa belajar langsung dari UMKM pembuat abon di Makassar. Setelah belajar, siswa mempraktikkan.
Saat ini, abon buatan siswa SMP Negeri 7 Makassar sudah diproduksi. Bahkan, bakal dipamerkan dalam Borobudur Student Festival 2022 di Magelang pada 27 Juni-2 Juli 2022.

Guru Penggerak Nasmur M T Kohar (kedua dari kiri) dan Kepsek SMP Negeri
7 Makassar M Nasir. Medcom.id/Renatha Swasty.
Siswa juga dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) terbesar di Kota Makassar. Mereka mempelajari soal daur ulang sampah.
"Baru pertama kali ini anak sekolah dibawa ke TPA," kata Nasmur.
Murid juga pernah dibawa ke kantor Bupati untuk bertanya-tanya soal kepemiluan. Siswa bahkan menciptakan alat penyuling air sendiri.
Nasmur yang juga Guru Penggerak mengungkapkan proyek yang dikerjakan itu kerap dipamerkan dalam media sosial kepala sekolah. Hal itu menarik perhatian kepala sekolah maupun orang tua yang tak menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 7.
"Saya dapat cerita dari kepsek SD, banyak dari SD itu, orang tua mau menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 7," timpal Nasir.