"Inilah yang saya lakukan, strategi ini supaya tidak terjadi berbondong-bondong mendaftar ke luar negeri. Kalau biasanya dimulai Januari perlu maju, karena penerimaan mahasiswa baru di luar negeri Desember, kita bisa bulan November," kata Nasir di Jakarta, Selasa 16 April 2019.
Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini menyebutkan UTBK di tahun 2019 sudah mulai menggunakan standar internasional untuk penerimaan mahasiswa baru. Agar setiap siswa nantinya juga bisa mendaftarkan diri mereka ke luar negeri.
"Nanti mungkin akan terjadi hal ini. Kita lihat nanti perkembangan yang terjadi. Supaya pelajar Indonesia tidak berbondong-bondong ke luar negeri," ujar Nasir.
Baca: Kampus Swasta Mulai Lirik UTBK
Sementara itu, sistem penerimaan mahasiswa baru dengan menggunakan UTBK mulai dilirik sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Model UTBK akan menjadi standar baru dalam sistem penerimaan mahasiswa baru di Indonesia.
Menteri Nasir mengatakan bahwa ia mengapresiasi panitia pelaksanaan UTBK dan SBMPTN dalam hal ini Lembaga Masuk Perguruan Tinggi (LMPT) yang telah melalukan perubahan mendasar dalam sistem penerimaan mahasiswa baru di Indonesia melalalui UTBK. Menurut Nasir, UTBK merupakan model tes penerimaan mahasiswa baru yang terbuka, transparan, dan akuntabel.
"Mudah-mudahan dengan perubahan mendasar ini penerimaan mahasiswa baru jadi lebih baik," kata Nasir, di sela-sela monitoring pelaksanaan UTBK, di Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Sabtu, 13 April 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News