Tangkapan layar webinar
Tangkapan layar webinar

Anak Muda Melek Digital Sosok Pemimpin Masa Depan

Medcom • 10 Agustus 2024 15:30
Jakarta: Calon pemimpin ke depan adalah mereka yang punya kecakapan literasi digital. Penting bagi anak muda untuk melek digital menghadapi situasi global di masa mendatang.
 
Demikian dikemukakan Anggota ICT Watch, Roro Mega, saat menjadi pembicara dalam webinar Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) bertajuk Digital Savvy: Youth Leading the Way, Jumat, 9 Agustus 2024. OOTD digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
 
"Peningkatan literasi digital pada anak muda sangat berpengaruh untuk peningkatan ekosistem global,” kata Roro, melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Dengan kata lain, lanjut dia, sebuah negara yang memiliki anak muda dengan pemahaman atau literasi digital yang baik, maka memiliki masa depan yang baik pula. "Karena digitalisasi adalah masa depan yang harus dihadapi dan dipersiapkan mulai dari sekarang," kata Roro. 
 

Paham perkembangan digital

Perkembangan digital yang cepat mengubah cara hidup, bersosialisasi, hingga bekerja. Di era 5.0 saat ini, integrasi teknologi sudah merasuk ke kehidupan sehari-hari.
 
"Itu sebabnya penting bahwa kaum muda tidak hanya mengikuti perubahan,  namun juga harus memiliki pemahaman dan keterampilan mendalam tentang perkembangan digital," kata Policy Lead Pijar Foundation, Anthony M Dermawan. 
 
Catatan Kominfo, sebanyak 56 persen perusahaan mulai beralih fokus perekrutan dengan merekrut gen Z. Angka ini menjadi nomor dua tertinggi setelah milenial yang direkrut ke perusahaan. 
 
"Artinya, gen Z sudah mulai mendapat perhatian dari perusahaan dan tenaga profesional," kata dia. 
 
Baca: Penting Nih! Ini Dasar Keamanan Akun Media Sosial yang Mesti Dikuasai

Menurut Anthony, digital savvy atau melek digital identik dengan generasi muda. Karena anak muda atau gen Z sudah makin fasih menggunakan alat-alat komunikasi digital. 
 
"Tapi yang harus ditekankan adalah, anak muda jangan hanya bisa menggunakan teknologinya, tapi juga harus paham mengapa teknologi itu berkembang. Apa fungsinya, terutama dalam berkarya atau bekerja," kata Anthony.
 
Dia mencontohkan pemahaman anak muda tentang kecerdasan buatan (AI). Mereka jangan hanya paham bagaimana memanfaatkan AI, tapi harus mengerti jika di belakangnya ada riset, pengembangan, hingga aplikasi. 
 
"Nah, orang-orang yang bisa kita bilang digital savvy adalah orang-orang yang paham akan sejarahnya itu,” ujar Anthony.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan