Menembus jalan buntu
Margana mengatakan RLBA Satupena ini ibarat menembus jalan buntu. Sebab, sebelumnya rencana untuk menggelar kongres kedua berjalan mulus, tapi menjelang persiapan akhir justru ada kerikil dan penentangan.Caretaker RLBA, Mardiyah Chamim, menjelaskan kronologi yang terjadi di Satupena menjelang kongres dan berubah menjadi RLBA. Kronologi persoalan juga dijelaskan dalam surat tertulis yang disampaikan kepada pengurus Satupena hasil Kongres Solo dan dibagikan di Whatsapp grup Satupena.
"Kelompok Peduli Satupena mengirim surat permohonan kepada Badan Pengurus untuk penyelenggaraan RLBA. Surat dilampiri dukungan dari 100 lebih anggota, yang artinya melampaui 25 persen minimal yang disyaratkan anggaran dasar," kata Mardiyah.
Dukungan dibuktikan dengan mengisi daftar kesediaan untuk ikut RLBA. Dalam realisasinya, kata dia, hampir semua yang hadir setuju RLBA dilakukan.
Sejumlah anggota yang hadir antara lain, Bambang Harimurti, Dewi Lestari, Alberthiene Endah, Mikke Susanto, Hikmat Darmawan, Candra Malik, dan S Margana. Hadir pula Fajar Arcana, Warih Wiratsana, Imelda Akmal, Aji Prasetyo, Whani Darmawan, dan Kanti W Janis.