"Kami mengajak seluruh sivitas akademika sebagai aksi nyata kampus berdampak untuk memasukkan proposal tanggap darurat," kata Wamendiktisaintek, Stella Christie, melalui Instagram @prof.stellachristie dikutip Selasa, 2 Desember 2025.
Tiap proposal yang disetujui akan dibiayai oleh Kemendiktisaintek. Stella mengatakan setiap proposal bisa mendapatkan dukungan biaya maksimal Rp500 juta.
"Masing-masing proposal sebesar maksimum Rp500 juta dengan total pendanaan sekitar Rp30 miliar," tutur dia.
Ia berharap proposal tanggap darurat ini dapat membidangi sejumlah hal prioritas dalam penanggulangan bencana dan korban tedampak. Setidaknya ada delapan bidang bantuan yang diharapkan.
Baca Juga :
Kenalan dengan Joko Widodo, Ahli Radar yang Jadi Ketua Task Force Penanggulangan Banjir Sumatra
"Delapan bidang bantuan seperti distribusi logistik, layanan kesehatan dan gizi, perdampingan psikososial, rehabilitasi, sanitasi lingkungan dan kebutuhan air bersih, pendidikan darurat, pemulihan ekonomi, dukungan administrasi publik, dan mitigasi dan edukasi kebencanaan," kata Stella.
Ia menekankan saat ini kampus dan sivitas akademika dapat memberikan perhatian lebih ke sesama saudara yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Sumatra. Stella sendiri akan turun ke lokasi bencana pada Kamis, 4 Desember 2025.
"Saya dan tim akan secara langsung datang ke Posko di Sumatra Utara pada tanggal 4 Desember 2025 di Medan dan juga akan hadir di daerah terdampak Sibolga dan Tapanuli Tengah," ungkap dia.
Saat ini, Kemendiktisaintek terus mengupayakan bantuan. Ia berharap kerja sama dengan sivitas akademika bisa menjadi bantuan besar yang berdampak.
"Kami dari Kemendiktisaintek mengupayakan keras agar bisa semaksimal mungkin membantu saudara-saudara kami bersama-sama dengan seluruh sivitas akademika," ujar Stella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News