"Dana riset kami itu untuk Bapak-Ibu sekalian meningkat 218 persen. Tidak ada satu rupiah pun dana riset yang dipotong dari anggaran Kemendiktisaintek," kata Stella dalam acara Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Graha Unesa, Surabaya, Jumat, 21 November 2025.
Ia mengatakan dana riset merupakan anggaran yang tak terkena efesiensi anggaran 2025. Stella memastikan berita mengenai pemangkasan dana riset tidak benar.
"Sehingga kalau ada berita-berita efisiensi dana riset dipotong itu berita yang tidak benar. Tidak ada satu rupiah pun dana riset yang dipotong dari kebijakan efisiensi," tegas dia.
Dana riset yang dimaksud adalah sebesar Rp1,47 Triliun. Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi nasional dalam mewujudkan visi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, serta mempercepat pencapaian menuju Indonesia Emas 2045.
Stella menyatakan tren peningkatan ini mencerminkan semangat kompetisi sehat. Utamanya di kalangan sivitas akademika.
“Kami sedang membangun paradigma baru, yaitu Diktisaintek Berdampak. Riset bukan sekadar angka publikasi, tetapi kekuatan strategis bangsa. Tidak akan ada pertumbuhan ekonomi tanpa inovasi teknologi,” tegas Stella.
Ia juga menegaskan hasil riset harus selaras prioritas nasional yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto antara lain ketahanan pangan, energi, air, serta hilirisasi industri. “Yakinlah bahwa publikasi Bapak dan Ibu adalah kontribusi nyata untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar dia.
Sebelumnya, Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan pendanaan riset ini merupakan stimulus awal untuk mendorong kolaborasi riset. Termasuk inovasi yang berkelanjutan.
“Kami berharap Bapak dan Ibu peneliti tidak hanya bergantung pada dana hibah, tetapi juga proaktif menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah, dunia industri, mitra internasional, dan PTNBH. Dengan sinergi yang lebih luas, riset kita akan tumbuh lebih maju, relevan, dan berdampak nyata,” ujar Brian.
Peningkatan partisipasi dan kualitas menjadi sorotan utama dalam pelaksanaan program tahun ini. Lebih dari 50.000 proposal penelitian dan hampir 10.000 proposal pengabdian telah diajukan melalui platform BIMA.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 16.460 proposal penelitian dari 1.503 perguruan tinggi berhasil memperoleh pendanaan senilai Rp1,285 triliun. Sementara itu, 4.126 proposal pengabdian dari 867 perguruan tinggi didanai sebesar Rp185,478 miliar, yang tersebar di seluruh 38 provinsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id